SPAM Kobema Masuki Tahap Finalisasi, Distribusi Air Bersih ke Tiga Kabupaten Ditargetkan Akhir Tahun

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Bengkulu, Tejo Suroso --Nova/Rakyatbengkulu.com
BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM – Proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kobema yang digagas Pemerintah Provinsi Bengkulu kini memasuki tahap finalisasi.
Meski sempat mengalami kendala teknis berupa kebocoran pipa, proyek ini tetap optimistis dapat segera mendistribusikan air bersih ke masyarakat.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Bengkulu, Tejo Suroso menjelaskan bahwa kebocoran terjadi saat proses uji coba tekanan air yang dilakukan pada sistem distribusi SPAM dari intake hingga wilayah Bengkulu, Seluma dan Bengkulu Tengah (Benteng).
“Ini masih tahap uji coba. Jadi dari intake sampai ke Bengkulu, Seluma, hingga Benteng, kami cek tekanan airnya apakah masih tercukupi. Ternyata alirannya memenuhi, tapi dari tekanan itu kami bisa melihat di titik-titik mana saja yang mengalami kebocoran,” kata Tejo Suroso.
BACA JUGA:Pemkab Bengkulu Selatan Terima 300 Bronjong dan 60 Geobag untuk Perbaikan Jembatan dan Irigasi
BACA JUGA:PUPR Optimistis Tuntaskan 22 Proyek Infrastruktur Desember 2025, 10 Paket Sudah Mulai Jalan
Uji coba tersebut menunjukkan bahwa aliran air telah mampu menjangkau seluruh wilayah target.
Namun, sejumlah titik mengalami kebocoran sehingga distribusi untuk masyarakat masih harus ditunda sementara.
Menurut proyeksi terbaru, distribusi air bersih ke masyarakat direncanakan baru bisa dimulai pada akhir tahun 2025, setelah semua titik kebocoran diperbaiki secara menyeluruh.
Dalam keterangannya, Tejo juga menyoroti bahwa SPAM Kobema menggunakan sistem distribusi gravitasi, bukan pompa, yang bersumber dari aliran buangan PLTA Ujan Mas menuju Bengkulu.
BACA JUGA:Tega Buang Ibu Kandung ke Griya Lansia, Anak Minta Tak Dihubungi Saat Sang Ibu Wafat
Hal ini membuat tekanan alami menjadi faktor utama dalam kelancaran distribusi air.
“Kami dari pihak PUPR masih menunggu penyelesaian perbaikan yang dilakukan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) dan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera 8. Harapan kami juga setelah semua perbaikan selesai, distribusi bisa berjalan lancar dan optimal,” tutup Tejo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: