MUKOMUKO, rakyatbengkulu.com - Ketua PGRI Mukomuko Rasita, S.Pd menyayangkan jika rencana merumahkan sebagian besar guru honorer daerah (Honda) diwujudkan.
BACA JUGA: Setelah di Rumahkan, Nasib Honorer Makin Tak Jelas Namun ia tetap mendukung, jika Pemkab berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan guru. Sehingga kedepan guru bisa lebih profesional dan sejahtera. Oleh sebab itu, PGRI akan melihat komitmen pemkab untuk meningkatkan kesejahteraan guru. "Kalau memang benar dilakukan pemangkasan, lakukan dengan profesional. Tentu tujuannya tak lain demi kesejahteraan guru,” kata Rasita. Namun sebaliknya, jika kesejahteraan yang diterima guru berstatus pegawai daerah dengan perjanjian kerja atau honda, masih sama. Maka PGRI tidak sependapat dengan kebijakan merumahkan guru, maupun tenaga kependidikan. “Kami tetap meminta Pemkab harus benar-benar mengkaji lebih matang. Jika sampai terjadi pengurangan besar-besaran guru, itu akan berpengaruh dengan kualitas pendidikan di Mukomuko,” sebut Rasita. Sementara itu, Bupati Mukomuko, H. Sapuan, SE, MM, Ak, CA, CPA mengatakan, rasionalisasi guru dan tenaga kependidikan dari honorer daerah, tidak terlepas dari keterbatasan anggaran. Karena seluruh kabupaten dan kota, terdampak Pandemi Covid-19. Pemkab lanjut Bupati sangat dilema. Satu sisi lain ingin mempertahankan ribuan honorer, di sisi lain juga butuh prioritas pembangunan. Sementara, anggaran yang ada sangat terbatas. BACA JUGA: Siapkan Gaji PPPK Rp 4,1 Miliar Sumber pendapatan dari berbagai sektor menurun. Apalagi dari pusat, turunnya terbilang sangat drastis. ‘’Butuh pembangunan, apa kita pertahankan honorer. Karena semuanya dibutuhkan, sementara kondisi keuangan daerah menuntut kita harus realistis,’’ sampai Bupati.Ditunggu Bukti Nyata Kesejahteraan Guru
Selasa 11-01-2022,17:24 WIB
Editor : redaksi rb
Kategori :