BENTENG, rakyatbengkulu.com - Perjuangan para guru honorer yang mengajar di SDN 39 dan SMPN 22 di Desa Tanjung Raman Kecamatan Taba Penanjung Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng), jauh berbeda dengan rekan sejawat mereka di perkotaan.
Dengan gaji yang hanya Rp 350 ribu hingga Rp 600 ribu setiap bulannya, apa yang mereka perjuangkan dalam mencerdaskan anak bangsa sangat tidak sesuai dengan gaji yang mereka terima. BACA JUGA: Guru Honorer Resah Bagaimama tidak kondisi akses jalan menuju sekolah mereka sangat tidak wajar, tidak layak dan memprihatinkan. Guru Honorer SDN 39, Desi menjelaskan. akses jalan mereka menuju ke sekolah memang sangat tidak layak. Serta menghambat mereka datang tepat waktu ke sekolah. Sebab kondisi jalan yang berada di Desa Tanjung Raman tersebut penuh dengan lumpur. Kondisi jembatan, sudah tertutup dengan arus air sungai. “Dengan kondisi seperti ini harus membuat para guru harus ekstra berjuang menuju sekolah. Apalagi akses menuju sekolah sudah tidak bisa dilalui dengan motor atau mobil yang standar. Sehingga selama ini para guru yang mengajar ke SD dan SMP di Desa Tanjung Raman harus menggunakan mobil double gardan milik perusahan yang mengangkut batu bara,” ujarnya. BACA JUGA: Lagi-lagi Samcodin, 3.490 Butir Pil dan Pemilik Warung Diamankan Dengan kondisi seperti ini, pihaknya sangat berharap sekali kepada Pemkab Benteng untuk memperhatikan guru dan siswa yang bersekolah di sana.Begini Perjuangan Guru Honorer di Tanjung Raman, Numpang Truk Batubara, Gajinya Rp 600 Ribu/Bulan
Jumat 18-02-2022,22:02 WIB
Editor : redaksi rb
Kategori :