CURUP, RAKYATBENGKULU.COM - Dana Bagi Hasil (DBH) sawit dari Pemerintah Pusat diterima oleh Kabupaten Rejang Lebong sebesar Rp5 miliar, kendati Rejang Lebong bukan daerah penghasil utama sawit.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Rejang Lebong, Ir.Zulkarnain MT menuturkan menurut ketentuan, dana DBH sawit ini sendiri diperuntukan 80 persen untuk kegiatan fisik dan 20 persen non fisik atau pemberdayaan.
"Khusus untuk tahun ini kita belum memploting ke sana karena saat ini kita masih mengupayakan dana jalan usaha tani sawit ini dibangun melalui APBN," ungkap Zulkarnain, Selasa 17 Oktober 2023.
Dikatakannya, untuk penggunaan DBH sawit ini sendiri akan dibahas dengan Tim TAPD supaya ada pengembaliannya ke petani sawit yang ada di Rejang Lebong seperti perlindungan tenaga kerja berupa asuransi.
BACA JUGA:Multiguna! Ini 4 Alasan Minyak Kelapa Sawit Menjadi Unggulan di Dunia, Manfaat dan Kegunaan
"Tetap dengan ketentuan yang ada, dan akan kita bahas dengan TAPD sehingga berdampak pada petani sawit yang umumnya berada di 5 Kecamatan wilayah Lembak," terang Zulkarnain.
Sementara itu, pemanfaatan DBH sawit ini sendiri menjadi fokus utama. Ialah petani sawit yang ada mendapatkan manfaat sehingga baik pengembangan perkebunan sawit atau sarana prasarana jalan dilingkungan perkebunan sawit itu sendiri.
Di sisi lain luasan lahan perkebunan sawit rakyat tersebar di 5 kecamatan wilayah Lembak itu sendiri berdasarkan data BPS Kabupaten Rejang Lebong hingga akhir 2021 lalu, lebih dari 900 hektare.
Perkebunan sawit rakyat ini terluas berada dalam Kecamatan Padang Ulak Tanding dengan luas 600 hektare lebih, kemudian Kota Padang, Sindang Beliti Ilir dan Sindang Beliti Ulu masing-masing 100 hektare lebih dan di Kecamatan Binduriang berkisar 25 hektare.
BACA JUGA:Dana DBH Sawit 2024: Ini Provinsi Terbesar Dapatkan Dana Hingga Rp73,43 Miliar, Simak Provinsi Kamu.