BENGKULU, RAKYATBENGKULU.Com - Jerawat pada usia remaja ataupun dewasa masih jadi masalah serius.
Karena efeknya meninggalkan bekas pada kulit, baik berupa bekas hitam atau bopeng kecil.
BACA JUGA:Rezeki Mengalir Deras, Ini 10 Perabotan Rumah yang Membawa Hoki Berdasarkan Feng Shui
Bila dibiarkan tentu akan menghilangkan kepercayaan diri, baik bagi laki-laki maupun perempuan.
Jadi apa sebenarnya penyebab munculnya jerawat? Para dokter kulit dan profesor di University of Washington meneliti jerawat adalah hasil interaksi kompleks antara kadar hormon, kelenjar sebaceous, sel kulit dan mikrobioma kulit.
BACA JUGA:Pagu Dana Desa (DD) Tahun 2024 untuk Provinsi Kalimantan Utara : Nunukan Raih DD Terbesar
Semua itu dikombinasikan dengan faktor gaya hidup seperti stres dan pola makan.
Nah penumpukan hormon stres kortisol dapat memperburuk jerawat atau orang mungkin memiliki kondisi mendasar yang menyebabkan jerawat, seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS).
BACA JUGA:Berpikir Positif akan Hilangkan Aura Negatif, Amalkan Doa untuk Tangkal Aura Negatif
Selain itu, kondisi terkait resistensi insulin dan sintesis hormon pria yang berlebihan di dalam tubuh, peningkatan hormon pria, seperti testosteron, juga merupakan penyebab utama jerawat.
Kadar hormon pria yang tinggi di kulit menyebabkan kelenjar penghasil minyak menghasilkan lebih banyak zat pelembab yang disebut sebum.
BACA JUGA:Perlu Jadi Pertimbangan, Ini Keuntungan dan Kerugian Membeli Motor Bekas Dibandingkan Motor Baru
Jerawat terjadi ketika pori-pori folikel rambut tersumbat oleh minyak berlebih. Dalam kondisi ini, sel-sel kulit jadi lengket dan menggumpal, sehingga menyebabkan kemacetan.
Inilah yang menyebabkan bakteri Cutibacteria Acnes beraksi. Dia menyebabkan peradangan, menyebabkan jerawat merah dan bengkak.
BACA JUGA:Pagu Dana Desa (DD) Tahun 2024 untuk Provinsi Kalimantan Timur: Terbesar Kutai Kartanegara