BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Dampak penggunaan pupuk kimia yang berkelanjutan dan dosis berlebihan, mengakibatkan turunnya kandungan bahan organik pada tanah yang mengakibatkan struktur tanah menjadi lebih keras.
Ini mengakibatkan berkurangnya jumlah bakteri-bakteri pengurai yang ada dalam tanah sehingga pertumbuhan tanaman menjadi kurang maksimal. Terkhusus pada tanaman sayuran, cabai serta tomat.
Hal ini juga ditambah dengan paradigma para petani yang ingin mendapatkan hasil yang instan dengan menambahkan dosis pupuk kimia secara berlebihan bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan maupun meningkatkan hasil panen.
Salah satu solusi agar tanah tetap sehat dan memenuhi unsur biologis dan kimia tanah dengan membuat pupuk organik yang berbasis Mikroorganisme Lokal (MOL). Dengan memanfaatkan bahan kepala ikan teri yang biasa dibuang begitu oleh penjualnya dan menjadi limbah.
BACA JUGA:Tak Diduga! Limbah Puntung Rokok Ternyata Bisa Menjadi Pestisida Alami yang Berguna untuk Tanaman
Caranya limbah ikan teri yang difermentasikan dengan bahan fermentasi dan bahan tambahan lainnya untuk dijadikan pupuk organik cair.
Campurkan air kelapa dan EM4 secukupnya secara merata kemudian masukkan dalam jerigen 40 liter dan dicampurkan dengan kepala ikan teri kurang lebih seberat 1 kilogram.
Selanjutnya diisi dengan air bersih dan campuran larutan gula pasir sekitar 100 gram serta derigen campuran tersebut disimpan di ruangan yang tidak terpapar sinar matahari langsung selama 2 pekan lebih.
Setelah itu, MOL dari pengolahan kepala ikan teri atau ikan asin langsung bisa digunakan dengan dosis 200 CC untuk 20 liter air bersih. Kemudian dikucurkan pada setiap lobang tanam minimal 100 CC tiap lubangnya.
BACA JUGA:Gerakan Anti Sampah di Pasar Banjar Jawa Barat, BRI Peduli Bantu Kurangi Limbah Pasar 1.500 Kg/Bulan
Fungsinya untuk mengembalikan kesuburan tanah dan memaksimalkan penyerapan unsur hara oleh tanaman sayuran. Dan akan lebih baik diberikan dengan cara penyiraman saat pengolahan tanaman sayuran setelah pemberian pupuk kandang fermentasi.