CURUP, RAKYATBENGKULU.COM - Mengenal juara pertama lomba desa wisata yang digelar Provinsi Bengkulu dan diikuti oleh 27 desa. Desa IV Suku Menanti Kecamatan Sindang Dataran Kabupaten Rejang Lebong.
Luas wilayah desa tersebut berkisar 1182 hektare yang dihuni oleh berbagai etnis diantaranya Serawai, Lembak, Jawa hingga Sunda. Ini menambah keunikan saat karnaval ketika memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia setiap tahunnya.
Desa IV Suku Menanti sendiri terdiri dari enam dusun dengan geografi wilayah Sindang Dataran umumnya berbukit-bukit, dengan kelerengan 8-15%. Permukiman terendah tercatat di Desa Sinar Gunung, 785 mdpl.
Ada pun Desa Bengko yang berada di ketinggian 1076 mdpl adalah permukiman tertinggi di kecamatan ini. Kemudian desa terluas di wilayah ini adalah Sinar Gunung (15,66 km2) dan Air Rusa (15,04 km2). Sementara desa terkecil adalah Talang Belitar (5,32 km2) dan Warung Pojok (6,95 km2).
BACA JUGA:Mangku Rajo Surga Desa Tersembunyi di Lebong! 5 Ini harus Kamu Siapkan
Ketinggiannya yang berkisar antara 785-1129 mdpl serta suhu udaranya yang hanya 23° C membuat Sindang Dataran menjadi kawasan yang direncanakan sebagai sentra produksi apel (malus sylvestris) di Provinsi Bengkulu. Kelembaban udara di wilayah ini mencapai 78,13% dengan curah hujan tahunan 2.789 mm.
Selain memiliki cuaca yang sejuk, masyarakat desa setempat terkenal ramah dan kompak pada setiap kegiatan. Baik yang diselenggara desa, kecamatan hingga pemerintah kabupaten ataupun hajatan warga sehingga tak salah jika Desa IV Suku Menanti menjuarai lomba desa wisata se-Provinsi Bengkulu.
Terus apa saja yang ditampilkan Desa IV Suku Menanti hingga mengantarnya menjadi yang terbaik di ajang bergengsi tersebut?
Selain destinasi wisata berupa air terjun Curup Punai dan wisata air panas alami.
BACA JUGA:Tahun 2024, Dana Desa dan Alokasi Dana Desa Naik
Di sini tersuguhkan agrowisata seperti jeruk gerga dan apel batu malang yang tumbuh subur dan menjadi satu-satunya di daerah Sumbagsel yang menanam apel dengan buah yang memiliki karakteristik tersendiri lebih renyah dan manis dengan pengolahan organik.
Selanjutnya adalah tata kelola admistrasi dan jajanan khas kuliner daerah yang disediakan dan diolah oleh pemerintahan desa dan masyarakat dengan badan usaha milik desa (bumdes) yang sudah melahirkan pendapatan asli desa (Apbdes).
Sedangkan untuk mata pencaharian penduduknya pada umumnya adalah petani sayuran, kopi, buah-buahan hingga budidaya gula aren.
Kekompakan masyarakat Desa IV Suku Menanti menjadi nilai jual tersendiri yang sangat jarang dijumpai pada saat sekarang ini.
BACA JUGA:Unik! Ternyata di Indonesia Ada Sebuah Desa yang Dijuluki Desa Paling Kesiangan