Lap karet terbukti kurang efektif dalam membersihkan kotoran dan berpontensi menimbulkan baret yang halus. Idealnya, gunakanlah lap microfiber yang lebih aman dan optimal dalam menyeka kotoran.
Selain itu, saat kamu mencuci mobil, hindari mengelap dengan gerakan secara memutar. Sebab akan menimbulkan baret yang halus atau lebih dikenal dengan sebutan swirl.
BACA JUGA:Selamat! Jatah BOK Puskesmas di Gorontalo 81 Miliar: KB 27 Miliar
Sebaiknya lakukan dengan gerakan searah dan pastikan mobil dalam keadaan kering setelah selesain dicuci. Lalu hindari menggunakan sabun deterjen untuk mencuci mobil. Lebih baik gunakan sabun atau shampoo khusus untuk mobil.
3. Hindari menggunakan cairan pembersih yang asal-asal
Cairan pembersih eksterior atau penghilang baret/kompon pada cat sejatinya tidak dapat dilakukan secara sembarangan dan harus dilakukan oleh bengkel detailing yang profesional.
BACA JUGA:Selamat! Jatah BOK Puskesmas di Kalimantan Utara 50 Miliar: KB 12 Miliar
Jangan sembarangan untuk menggunakan cairan pembersih lantaran kandungan kimianya yang tidak hanya berbahaya untuk cat mobil kamu, namun juga bagi kesehatan jika dilakukan secara tidak hati-hati.
Sebaiknya kamu konsultasikan pada bengkel yang dipercaya sebelum memutuskan untuk menggunakan cairan pembersih atau kompon yang tertentu.
BACA JUGA:Selamat! Jatah BOK Puskesmas di Sulawesi Utara 152 Miliar: KB 54 Miliar
4. Lekas bilas setelah terkena hujan
Di musim hujan seperti sekarang ini, berpontesi menurunkan kualitas pada cat mobil dan tampilan untuk mobil kamu. Maka dari itu, disarankan untuk melakukan pembilasan setelah berkendara saat terkena air hujan.
Kandungan asam pada air hujan berisiko menurunkan kualitas cat mobil kamu dalam jangka waktu yang cukup panjang. Selain itu sisa air hujan yang didiamkan dalam waktu yang agak lama akan menimbulkan lapisan jamur pada permukaan cat mobil.