BACA JUGA:Soal Kopi ! Perkebunan Pertama Kali dan Minum Kopi Asli Tanaman Indonesia, Orang Jawa Barat
Penanaman kopi jenis Liberica ini mengalami kegagalan total. Karena, tidak sesuai harapan. Tadinya diharapkan bisa kebal terhadap penyakit daun yang menyerang kopi, nyatanya tidak.
Awal tahun 1900, diujicobakan spesies tanaman kopi baru yang sebelumnya sudah sukses di Kongo Afrika. Namanya Kopi Robusta (Robusta Coffie) .
BACA JUGA:Asal Usul Kopi Kawo di Kerinci, Nelangsa Petani Pada Zaman Belanda
BACA JUGA:Jejak Sejarah Budidaya Kopi Bengkulu ! Istilah Kawe Hingga Kawo Yang Diadopsi dari Timur Tengah
Secara tampilan kopi rabusta tidak terlalu meyakinkan dibandingkan pendahulunya, Arabika dan Liberica. Buahnya lebih kecil, batangnya juga tidak tumbuh tinggi. Kelebihannya tidak menuntut banyak pada tanah. Bahkan di dataran rendah pun, kopi ini bisa tumbuh subur. Juga, tidak rentan penyakit. Kelemahannya pada kualitas produk yang kalah jauh dengan kopi Arabika.
Kopi Robusta segera ditanam secara besar-besaran oleh Belanda di perusahaan kopi di Jawa Timur, Jawa Tengah, hingga ke Pulau Sumatera.
BACA JUGA:Tentang Kopi: Mengenal Sejarah Istilah Kawe di Kepahiang
BACA JUGA:Menelusuri Aroma Sejarah Kopi: Asal Usul, Perjalanan di Indonesia dan Jejaknya Pertama Kali
Di wilayah Sumatera Selatan, tanaman Kopi Robusta banyak ditanam di lereng-lereng Bukit Barisan. Wilayah Pasemah di kaki Gunung Dempo dan di selatan wilayah Ranau dengan cepat menjadi sentra produksi kopi bagi Belanda.
Demikian pula di sisi lain Bukit Barisan, sebelah wilayah Bengkulu. Daerah Kepahiang menjadi sentra kopi terpenting.
Perkembangan berlanjut ke lereng-lereng Gunung Marapi di Sumatera Barat, di Lubuk Sikaping dan Kerinci. Paling akhir, penduduk wilayah Lampung pun mulai banyak menanam Kopi Robusta.
BACA JUGA:7 Rekomendasi Oleh-oleh Khas Bengkulu yang Wajib Dibawa Pulang, Ada Bay Tat Hingga Kopi Bengkulu !
BACA JUGA:Ngantuk Setelah Minum Kopi, Tubuh Membangun Toleransi pada Kafein, Kafein Halangi Efek Adenosine
Pengiriman Kopi Robusta ke Belanda pada masa keemasannya mencapai 90 Ribu Ton per tahun. Produksinya sendiri diperkirakan mencapai 125 ribu ton karena sisanya dikonsumsi sendiri oleh pekebun.
Artikel sebelumnya sudah menjelaskan bahwa perkebunan kopi pertama di Indonesia ada di Priangan Jawa Barat. Dan, orang jawa barat lah yang pertama kali minum kopi asli tanaman Indonesia.