Sejarah Kopi ! Kopi Jawa Arabika Musnah, Belanda Rugi Besar, Terancam Pailit

Minggu 24-12-2023,22:03 WIB
Reporter : Febi Elmasdito
Editor : Marsal Abadi

Ini hasil penelitian Dr CJJ van Hall yang dtuangkan dalam ‘’Tropisch Nederland’’ seri kedua bagian keenam dengan judul ‘’Koffie-cultuur in Nederlandsch-lndie.’’

BACA JUGA:Kopi Arabika atau Robusta, Manakah yang Lebih Aman di Lambung?

BACA JUGA:7 Penyebab Seduhan Kopi Terasa Tidak Enak

Prospek kopi yang luar biasa di dunia internasional ditangkap oleh Lords XVII pada akhir abad ke-17. Suatu hal yang akan sangat menguntungkan jika Belanda memiliki perkebunan kopi sendiri dibandingkan harus mengimpor dari Arab.

Realisasi ide ini dilaksanakan perusahaan dagang Belanda di Hindia Timur.  (East India Company). Pada tahun 1696 hingga 1699, Belanda mulai mengirim bibit dan membudidayakan kopi di Pulau Jawa. Awalnya tanaman kopi diujicobakan di Jakarta (dulu Batavia) namun tidak berhasil.

BACA JUGA:7 Hal Ini yang Bikin Orang Tidak Dianjurkan Minum Kopi

BACA JUGA:Manfaat Luar Biasa Mengonsumsi Kopi Tanpa Gula untuk Kesehatan Tubuh

Mulai tahun 1706, tanaman kopi Belanda di daerah jajahanya menunjukan hasil yang positif. Lokasi perkebunan kopi pertama kali di Indonesia adalah daerah Priangan Jawa Barat. Belanda menyebutnya ‘’Preanger’’.

Sebuah dataran tinggi di daerah selatan Pulau Jawa bagian barat yang memiliki banyak gunung seperti Tangkuban Perahu, Ciremai, Gede, Pangrango, Salak, Cikuray dan Papandayan. Kondisi geografis yang sangat cocok untuk tanaman kopi.

BACA JUGA:Jangan Campurkan Durian dengan Kopi! Ini Bahayanya

BACA JUGA:Cascara: Teh dari Kulit Buah Kopi, Punya Banyak Khasiat dan Manfaat untuk Kesehatan Tubuh


Ini biji kopi Arabica, mulai tahun 1706, tanaman kopi Belanda di daerah jajahanya menunjukan hasil yang positif.--DOK/RB

BACA JUGA:Manfaat Masker Kopi: Bikin Wajah Cerah Hingga Mengangkat Sel Kulit Mati, Begini Cara Membuatnya

BACA JUGA:Dianggap Tak Berguna Ternyata Ampas Kopi Bisa Jadi Pupuk Tanaman, Begini 2 Cara Pembuatannya

Budidaya kopi di Pulau Jawa berkembang pesat dan sangat menguntungkan Belanda. Terutama atas ide Gubernur Jenderal van den Bosch dan Daendels yang menerapkan sistem tanam paksa. Rakyat dipaksa menanam kopi, kemudian hasilnya diserahkan kepada Belanda.

Awalnya kebun kopi sebagian besar berada di wilayah Priangan. Kemudian dikembangkan pula ke Jawa Timur dan Jawa Tengah. Perkebunan di lereng-lereng Gunung Semeru, Tengger dan Kawi menjadi sasaran. Banyak hutan-hutan ditebang untuk dijadikan perkebunan kopi. Malang Jawa Timur berhasil dan menjadi sentra kopi Jawa. Madiun juga merupakan kawasan kopi yang penting.

Kategori :