Selain itu anda harus benar-benar lebih teliti, jangan sampai penjual bibit sawit memiliki 1000 benih yang tertulis di sertifikat.
Namun, bibit yang dijual melebihi dari jumlah yang tertulis di sertifikat, hal ini sudah dapat dipastikan bahwa bibit sisanya adalah yang abal-abal.
Anda harus berani menanyakan berapa bibit yang terjual dan berapa bibit yang tersisa di pembibitan kemudian cocokan dengan jumlah benih yang tertulis di sertifikat.
3. Pastikan Jenis Bibit yang Anda Beli Sesuai Dengan Kriteria di Lahan
BACA JUGA:Informasi Terbaru ! 5 Hama Kelapa Sawit yang Sangat Merugikan Petani, Berikut Cara Pengendaliannya
Bibit sawit sangatlah beraneka ragam yaitu ada medan, marihat, lungsum, sriwijaya dan lain sebagainya. Keberhasilan di dalam perkebunan sawit juga dipengaruhi oleh jenis bibitnya.
Pada yang lahan gambut jelas akan berbeda dengan jenis sawit yang ditanam untuk di lahan yang kering.
Anda harus memiliki pemahaman dan pengetahuan tentang hal ini, dan teliti terlebih dahulu jenis bibit apa yang cocok dengan lahan anda nanti.
4. Tampilan Bibit yang Ideal dan Sehat
Selain memastikan dari sertifikat dan hal-hal yang disebutkan di atas, anda sebagai calon pembeli juga harus memilih tampilan bibit yang ideal dan sehat.
Contohnya tampilannya subur, segar, hijau dan memiliki pinggul pohon yang mekar. Pilihlah tampilan bibit yang bagus dan sehat bisa untuk meminimalisir kematian dan kerugian lainnya.
5. Jangan Tergiur dengan Harga Murah
Jika ada bibit sawit siap tanam dijual dengan harga yang murah dan dibawah nilai jual rata-rata.
Anda wajib waspada, hal ini karena jika anda analisis, pada bibit sawit atau kecambah sawit yang bersertifikat memiliki harga dengan paling murah adalah Rp7.200 untuk setiap butir kecambahnya. Itupun belum termasuk untuk ongkos kirim.