3. Nilai Kepekaan
Ajarkan anak pada kepekaan sosial atau empati. Saat anak melihat temannya dalam kesulitan, ajarkan anak untuk berinisiatif menawarkan bantuan.
Saat anak sedih, orang tua memberikan hiburan. Menemani dalam diam tanpa banyak bertanya. menunggu si anak siap untuk bercerita.
Hindari memaksa anak dengan banyak pertanyaan dan menuntut anak untuk segera menjawab saat anak sedang sedih.
Biarkan dia “menikmati” dulu perasaannya. Kadang setelah menangis, tanpa bercerita apa penyebabnya, tak lama dia sudah ceria Kembali.
BACA JUGA:Bikin Panik! Nikita Willy Konsultasikan Masalah Kejang Demam Anak Kepada Dokter Ganteng Ini
4. Nilai Ketegasan Bukan Kekerasan
Ajarkan anak membedakan antara tegas dan dan marah. Tegas untuk menegakkan aturan yang disepakati bersama, bukan marah-marah kalau anak melanggar aturan.
Apa sih bedanya tegas dan keras? Apakah nada bicara, ekspresi wajah atau gerak anggota tubuh yang lain. Setidaknya ada 6 perbedaan sikap tegas dan keras ini :
1. Tegas mempunyai alasan yang logis yaitu untuk menegakkan aturan/norma, sedangkan keras menunjukkan sikap marah atau galau dengan alasan yang nggak jelas, bahkan alasan yang di cari-cari dan kadang tak masuk akal.
2. Saat bersikap tegas, kata-kata yang digunakan bersifat membangun, sedangkan keras menggunakan kata-kata pedas yang berpotensi membuat sakit hati pendengarnya.
BACA JUGA:5 Strategi Efektif Mengatasi Anak yang Sedang Melampiaskan Emosinya
3. Sikap tegas memandang segala sesuatu dari dua sisi, sementara keras hanya mementingkan hawa nafsu dan merasa dirinya benar.
4. Tegas akan memikirkan dampak dari apa yang terjadi/apa yang dilakukannya, keras hanya melampiaskan emosi, membuat lega tapi tak memikirkan akibatnya
5. Sikap tegas membuat lawan bicara menjadi segan, baik di depan maupun di belakang. Sedangkan sikap keras membuat lawan bicara menjadi takut, namun saat dibelakang jadi menimbulkan dendam dan kebencian.
6. Seseorang yang bersikap tegas menggambarkan sikap kepemimpinan yang baik, karena ia bisa mengambil keputusan dari alasan yang logis dan memikirkan dampak yang akan datang di kemudian hari.