4. Produktivitas rendah, tingkat produksi TBS hanya 50 persen dan kadar rendamen CPO hanya maksimal 18 persen.
5. Merusak mesin pengolah CPO.
6. Mengambil pangsa pasar.
7. Merusak citra produsen benih resmi.
8. Penurunan tingkat CPO secara nasional.
9. SDA, SDM dan modal tidak termanfaatkan secara optimal.
Karena itu untuk mengurangi kerugian yang diakibatkan memakai kecambah atau benih asal-asalan kelapa sawit maka para petani harus teliti di dalam memilih kecambah atau benih kelapa sawit yang akan ditanam.
Terdapat ciri-ciri kecambah atau benih asal-asalan kelapa sawit palsu, antara lain :
1. Tingkat ketebalan tempurung buah kelapa sawit lebih tipis karena diambil langsung dari kebun.
2. Tekstur permukaan biji akan terasa lebih kasar dan terlihat kotor.
3. Potensi tingkat kematian kecambah juga tinggi.
4. Tanpa merek produsen, harga murah dan tanpa dilengkapi sertifikat benih.
5. Ada merek produsen, harga menyerupai dan dilengkapi sertifikat benih tetapi semua dokumennya palsu.
Nah, itulah tadi ulasan mengenai cara mengetahui benih tanaman kelapa sawit palsu. Semoga informasi ini bermanfaat.