Dirikan Klab Nadeshiko, Galang Dana untuk Mendirikan RS di Jakarta, Sayangnya Rencana Gagal

Selasa 30-01-2024,14:24 WIB
Reporter : Ana Mariyohana
Editor : Ana Mariyohana

Meskipun rumah sakit gagal dibangun, namun transaksi yang mengarah pada pembangunan rumah sakit tersebut menunjukkan betapa berkuasanya Dewi Seokarno saat itu. Yakni sebagai negosiator atau pelobi dan juga sebagai pembuat keputusan. 

Bahkan banyak yang menyebutkan, bahwa pertimbangan Dewi Soekarno adalah pertimbangan Soekarno juga.

BACA JUGA:Ini Dia, 7 Olahraga Mudah yang Bisa Membentuk Proporsi Tubuh Wanita Jadi Lebih Ideal

Dengan kata lain Dewi Soekarno sudah menjelma menjadi seorang pengambil keputusan (decision maker). 

Peristiwa ini terjadi, tak lama setelah Dewi Soekarno terpilih menjadi Ketua Kehormatan Lembaga Persahabatan Indonesia - Jepang, pada Mei 1964.

BACA JUGA:KPU Resmi Putuskan Pilkada Serentak Digelar 27 November 2024, Ini Tahapan dan Jadwal Lengkapnya

Sementara Ketua Umum lembaga tersebut adalah, M. Dasaad yang merupakan karib Presiden Seokarno.

Terpilihnya Dewi Soekarno berkat lobi-lobi dan campur tangan yang dilakukan sang presiden pada anggota lembaga tersebut. Sehingga reputasi Dewi Seokarno makin terdongkrak.(**) 

Kategori :