BACA JUGA:Adik Anggota DPD RI Terpilih Destita Berpeluang jadi Penantang Petahana Pilkada Seluma, Ini Sosoknya
Pada tahap ini, mereka lebih fokus pada pengalaman sensorik dan emosional daripada pengolahan informasi secara verbal atau konseptual.
Ingatan mereka cenderung lebih terkait dengan pengalaman yang kuat secara emosional, seperti momen yang menyenangkan atau traumatik.
Selain itu, ingatan pada bayi dan kanak-kanak juga dapat dipengaruhi oleh faktor lain, seperti keadaan kesehatan, lingkungan, dan pengalaman hidup.
BACA JUGA:8 Kasus HIV Terbaru hingga Februari 2024, Total Penderita HIV-AIDS Bengkulu Capai 1.309 Orang
Misalnya, jika bayi atau kanak-kanak mengalami stres atau trauma, ingatan mereka mungkin menjadi kabur atau terganggu.
Secara umum, ingatan pada bayi dan kanak-kanak cenderung lebih kabur dan kacau dibandingkan dengan orang dewasa. Namun, seiring dengan perkembangan otak dan pengalaman hidup yang lebih banyak, kemampuan memori mereka akan meningkat seiring waktu.
Amnesia masa bayi atau kanak-kanak adalah fenomena di mana seseorang tidak dapat mengingat kembali pengalaman atau peristiwa yang terjadi saat mereka masih bayi atau kanak-kanak.
BACA JUGA:Tabel Dana Desa 2024 Kabupaten Brebes, Jawa Tengah: Simak Rinciannya di Sini
Meskipun hampir semua orang mengalami fenomena ini, penyebab pastinya masih belum sepenuhnya dipahami oleh ilmu pengetahuan.
Beberapa teori telah diajukan untuk mencoba menjelaskan mengapa kita tidak dapat mengingat masa bayi atau kanak-kanak kita, namun belum ada kesepakatan yang jelas di kalangan ahli.
Salah satu teori yang sering disebutkan adalah bahwa otak masih dalam tahap perkembangan yang sangat cepat saat kita masih bayi atau kanak-kanak.
BACA JUGA:BCA Dollar Kemudahan Menabung Sekaligus Berinvestasi, Tersedia 2 Pilihan Mata Uang Asing
Proses pembentukan memori dan koneksi syaraf dalam otak mungkin belum sepenuhnya matang pada saat itu, sehingga menyebabkan sulitnya mengingat kembali pengalaman pada masa tersebut.
Teori lain mengemukakan bahwa amnesia masa bayi atau kanak-kanak mungkin disebabkan oleh proses psikologis yang melibatkan penyaringan atau penghapusan memori yang dianggap tidak penting atau tidak relevan.
Otak mungkin secara alami memilih untuk tidak menyimpan memori yang dianggap tidak memiliki nilai signifikan dalam perkembangan individu.