Setelah selesai membacakan doa, masyarakat yang mengikuti takbiran mencicipi hidangan makanan dan minuman yang telah disajikan oleh tuan rumah.
2. Badulang (Belitung)
Tradisi Badulang Khas Belitung adalah tradisi makan bersama di dalam satu tampah yang ditutup dengan tudung saji untuk 4 orang.
Pada sajian di dalam tampah ini berisi lauk, nasi, dan juga sayur yang tidak boleh dibuka tudung sajinya kalau belum dimulai.
Hal unik dalam tradisi badulang ini, dimana orang termuda di antara 4 orang tersebut harus menyiapkan 3 piring makanan untuk ketiga orang yang lebih tua.
Selanjutnya yang tertua dipersilakan mengambil lauk dan sayur terlebih dulu.
Untuk makanan yang telah diambil dianjurkan untuk dihabiskan, kalau masakan di dalam satu tampah tidak habis maka tidak diperbolehkan mengacak-acaknya supaya tidak terbuang sia-sia.
BACA JUGA:Kenalan dengan Rendang Lokan Kuliner Tradisional Khas Kabupaten Mukomuko yang Lezat
3. Grebeg Syawal (Yogyakarta)
Berikutnya ada tradisi grebeg Syawal yang merupakan tradisi hajatan syukuran sebagai simbolis mengakhiri bulan suci Ramadan dan menyambut Idul fitri dengan mengarak gunungan hasil bumi yang di doakan kebaikan oleh kyai penghulu serta ulama keraton.
Selanjutnya setelah selesai didoakan, gunungan tersebut dilepas dan para masyarakat dipersilahkan untuk mengambilnya.
4. Batobo (Riau)
Selanjutnya ada tradisi Batobo yang adalah upacara sambutan khusus untuk para perantau yang kembali pulang kampung.
Tradisi ini layaknya pahlawan yang disambut meriah, para rombongan perantau yang mudik ini diantarkan dengan diiringi pukulan rabana menuju masjid untuk buka puasa bersama di hari-hari terakhir bulan ramadan menjelang hari Lebaran.
BACA JUGA:Unik! Tradisi Menyambut Ramadhan di 7 Negara Berbeda dari Malaysia Hingga Arab Saudi