BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Saat ini minuman kemasan telah menjadi sangan umum ditemui di pasaran.
Tanpa sadar, masyarakat telah terbiasa mengonsumsinya.
Terlepas dari popularitasnya, konsumsi minuman kemasan sebenarnya dapat membawa risiko bagi kesehatan.
Terutama kesehatan yang berkaitan dengan organ penting seperti ginjal dan hati.
Ginjal sebagai organ vital dalam tubuh manusia, memiliki fungsi penting, termasuk memproduksi darah merah, menjaga keseimbangan cairan tubuh, mengatur kadar elektrolit.
BACA JUGA:Kenali 7 Manfaat Tidur Siang Bagi Kesehatan Tubuh dan Intip Cara Tidur Siang yang Efektif
Tidak hanya itu, ginjal juga dapat engaktifkan vitamin D untuk kesehatan tulang dan gigi, mengatur tekanan darah, dan menyaring sekitar 120-150 liter darah setiap hari.
Dan di sisi lain, hati juga merupakan organ penting dan bertanggugjawab dalam menghasilkan protein penting, membantu proses pencernaan serta menghilangkan racun dan zat berbahaya dalam darah.
Dengan mengonsumsi minuman kemasan, terutama yang memiliki kadar gula yang tinggi, jika berlebihan dapat memiliki dampak yang sangat berbahaya pada kesehatan ginjal.
Merupakan sebuah tantangan utama bagi kamu untuk mengetahui dan mengontrol berapa banyak gula yang kamu konsumsi setiap harinya.
Tidak hanya itu, minuman yang terlalu manis dapat memberikan efek diuretik yang menyebabkan tubuh kehilangan banyak cairan, yang pada gilirannya dapat meningkatkan beban kerja ginjal.
BACA JUGA:10 Manfaat Mandi Sebelum Subuh untuk Kesehatan, Termasuk Meningkatkan Kesuburan Pria dan Wanita
Untuk diketahui, konsumsi minuman yang memiliki kandungan pengawet, umumnya terdapat dalam minuman kemasan dapat memberikan beban tambahan pada ginjal dan berpotensi merusak organ lainnya.
Mengonsumsi minuman kemasan, seperti minuman berenergi, soda dapat memberikan potensi pada kesehatan yang serius dan ini tidak terlepas dari kandungan berbagai zat berbahaya di dalamnya.
Dalam sebuah studi yang diterbitkan American Association for Cancer Research menyatakan jika mengonsumsi minuman ringan sebanyak dua kali seminggu dapat meningkatkan risiko kanker pankreas.