BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM – Sempat beredar sebuah postingan di media sosial yang menyebutkan bumi akan mengalami kegelapan selama 72 jam atau tiga hari mulai tanggal 8 April 2024.
Peristiwa ini akibat dari fenomena bumi yang akan melewati "Sabuk Foton". Namun benarkah bumi akan gelap selama waktu tersebut?
Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaludin membantah narasi yang sempat beredar di media sosial tersebut.
BACA JUGA:Dua Hari Pencarian, Warga Bengkulu Selatan Terseret Arus Sungai Ditemukan Meninggal
Termasuk narasi tentang bumi memasuki photon belt atau sabuk foton itu tidak dikenal dalam sains atau ilmu pengetahuan.
Nantinya fenomena alam gerhana matahari cincin hanya berlangsung beberapa jam dengan puncak totalitas hanya dalam hitungan tidak lama. Artinya gerhana ini tidak akan membuat bumi gelap berhari-hari.
Bumi memang pernah mengalami kegelapan total. Penyebabnya adalah tumbukan asteroid sebesar 10 km dan membuat gelap selama bertahun-tahun.
BACA JUGA:Daftar Hero yang Masuk Kategori Terlemah di Game Mobile Legends
Tetapi Thomas mengatakan hal itu pernah terjadi 66 juta tahun yang lalu. Ke depannya hingga 100 juta tahun lagi, bumi tidak akan kedatangan asteroid besar yang mengancam.
Sebuah kawah akibat dampak tumbukan jutaan tahun yang lalu diperkirakan telah ditemukan di Meksiko. Tepatnya di Semenanjung Yukatan yang meninggalkan kawah berdiameter 200 km.
Setelah kejadian tersebut, debu halus dan asap hitam masih tersisa dan menutupi bumi. Cahaya matahari bahkan tidak bisa masuk atau menyinari bumi sehingga menyebabkan musim dingin semakin panjang dan fotosintesis terhenti.
BACA JUGA:9 Model Teralis Jendela Minimalis Cocok untuk Ruang Tamu
Fenomena ini memang dapat menggelapkan langit, karena piringan bulan menutupi matahari, namun hal ini hanya terjadi di tempat yang melewati jalur totalitas gerhana matahari total.
Peneliti Pusat Riset Antariksa, Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN, Farahhati Mumtahana menjelaskan beberapa wilayah memang akan mengalami gelap.
Hanya saja peristiwa itu terjadi dalam waktu singkat, terutama saat gerhana matahari total sedang berada pada puncaknya.