BACA JUGA:Tips Hemat Energi: Cara Kamu Mengatur Kulkas Supaya Tak Boros Listrik
Tidak semua mitos bisa dibuktikan secara logika, namun tentunya semua memiliki latar belakang yang biasanya bisa dijelaskan secara ilmiah dan dengan pola pikir yang lebih luas.
Selain tradisi budaya, beberapa mitos tentang rumah tusuk sate ini bisa dibuktikan benar atau salahnya dan dibahas menurut kajian ilmiah.
1. Keluarga penghuni menjadi kurang harmonis
Mitos yang pertama adalah keluarga menjadi tidak harmonis. Lantaran sering terjadi pertengkaran antar anggota keluarga lain yang tinggal di rumah tusuk sate itu.
BACA JUGA:Update! Pergerakan Penumpang Jelang Lebaran Terus Meningkat, 7.429 Warga Tiba di Bengkulu
Mitos ini mengatakan bahwa keharmonisan keluarga biasanya menjadi kurang harmonis dalam rumah tusuk sate. Penyebabnya tentu saja panas yang terus-menerus muncul di dalam rumah.
Padahal, jika dilihat secara ilmiah, panas yang ditimbulkan di dalam rumah bisa terjadi karena posisi rumah yang langsung menghadap persimpangan jalan. Apa konsekuensinya? Sinar matahari masuk lebih mudah dan tanpa hambatan.
Menurut penelitian pakar kesehatan dari University of California, cuaca panas membuat emosi seseorang lebih mudah. Jadi itu sebenarnya masuk akal.
BACA JUGA:10 Cara Mudah Meningkatkan Kecerdasan: Jadi Pintar Tanpa Batas!
Namun hal ini bisa kita hindari dengan menambahkan kanopi agar sinar matahari tidak langsung mengenai dinding rumah.
Agar udara di dalam rumah tidak panas, kita bisa menggunakan tirai untuk menyejukkan suasana di dalam rumah.
Kemudian kita juga bisa membuat taman di depan rumah yang dapat menyejukkan bagian luar di sekitar rumah. Selain mempercantik tampilan rumah, menurut beberapa ahli Feng Shui, taman depan rumah mempunyai efek yang sangat baik dalam meredam energi negatif.
BACA JUGA:Ciri Pasangan yang Tidak Akan Berkhianat: Jangan Sampai Kamu Salah Pilih!
Taman juga membantu mengendalikan tekanan angin dan debu yang berlebihan, yang mengarah langsung ke rumah tusuk sate. Dengan cara ini, pekarangan menjadi penyaring alami debu yang beterbangan di jalan.