Satu hal yang sering disebutkan dalam memilih rumah adalah memperhatikan lokasi rumah yang akan dibeli. Kita mungkin pernah mendengar pepatah, jangan pernah membeli rumah tusuk sate dari orang tua atau teman dekat.
Rumah tusuk sate adalah rumah yang berada di ujung persimpangan atau di ujung jalan yang lurus dan tidak berbelok. Banyak ahli Feng Shui yang menyebut istilah ini sebagai panah beracun yang sudutnya tajam.
BACA JUGA:Ingat! 8 Aktivitas Elektronik yang Bikin Listrik di Rumah Menjadi Bengkak
Jika tubuh kita peka terhadap perubahan energi, kita bisa merasakan adanya energi tajam yang masuk ke dalam rumah. Jika tipe kita tidak terlalu sensitif, bisa jadi kita akan merasa tubuh kita cepat lelah.
Mungkin banyak orang yang menganggap konsep ini sangat tidak masuk akal, tapi kita bisa bayangkan contoh kasusnya. Contohnya kendaraan butuh waktu agar dapat berhenti tepat waktu.
Di sini bisa dibayangkan jika kendaraan melaju terlalu kencang di persimpangan dan tidak berhenti dalam jarak dan waktu yang cukup untuk mencapai ujung persimpangan.
BACA JUGA:Mau Makanan Lebaran Nggak Cepat Basi? Ketahui 7 Kesalahan Memasak Santan yang Harus Dihindari
Jika rumah kita terletak di ujung persimpangan, bisa dibayangkan tingginya risiko peristiwa ini benar-benar terjadi. Nah, berdasarkan teori sederhana ini, kita bisa membayangkan sendiri penjelasan yang telah disebutkan sebelumnya.
Oleh karena itu, ada beberapa hal mengenai rumah tusuk sate yang diperhatikan baik dari aspek kesehatan maupun keselamatan penghuninya.
Dari dulu hingga sekarang banyak masyarakat Indonesia yang mengenal jenis rumah tusuk sate. Namun masih banyak orang yang belum terlalu paham dengan cirri-ciri rumah tusuk sate.
Cirinya seperti rumah berada di tengah pertigaan, biasanya dikelilingi jalan raya besar yang dilewati pengemudi dan ukuran rumahnya sama seperti rumah-rumah lain di sekitarnya. Selain itu, biasanya digunakan sebagai situs iklan/billboard alternatif.
Mitos apa saja yang ada pada rumah tusuk sate?
Dalam tradisi Jawa, rumah tusuk sate kerap dianggap sebagai tempat pembawa sial. Banyak makhluk halus yang dipercaya menghuni dan menghantui rumah ini. Hal ini berdampak pada kondisi keluarga yang tinggal di rumah tusuk sate.
Memang masih banyak masyarakat Indonesia yang percaya pada mitos. Mengutip dari buku Difference Between, mitos merupakan cerita yang didasarkan pada kepercayaan yang ada di masyarakat dan sering digunakan untuk menjelaskan hal-hal yang sulit dijelaskan.