BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Tengah viral efek samping dari vaksin covid-19 AstraZeneca yang kemudian menjadi tuntutan beberapa orang yang mengalami perubahan tubuh tersebut.
Efek dari vaksin AstraZeneca tengah viral ini penjelasan dari dokter Anton Budi Asih di akun tiktoknya yang merupakan dokter penyakit dalam di Rumah Sakit Budi Asih.
Dikonfirmasi oleh perusahaan farmasi yang memproduksi vaksin Covid-19 dengan merek covinshield ada efek samping langka pada pengguna dari vaksin tersebut.
Dalam keterangan WHO atau World Health Organization dunia memberikan informasi mengenai dampak dari efek samping dari vaksin AstraZeneca adalah pembekuan darah.
BACA JUGA:Terima Uang 510.000 Yuan Dari Fat Cat Kekasihnya Tan Zhu Minta Maaf
Berikut juga jumlah trombosit menjadi rendah yang dapat mengancam jiwa manusia yang terinjeksi dari vaksin AstraZeneca ini namun berikut ini penjelasan dari dokter Anton Budi Asih.
Akibat viralnya beberapa kasus diluar negeri ini membuat masyarakat kepanikan terhadap suntikan yang sudah menyebar luas di Indonesia tersebut sehingga meminta penjelasan dari medis.
Terkait hal tersebut dokter Anton Budi Asih menjelaskan, "pasca imunisasi atau kipi itu dalam jangka waktu yang dekat 4 hari sampai 42 hari pasca vaksin jarang sekali kejadiannya setelah itu."
Diungkapkan kepada dokter Anton Budi Asih masyarakat tidak usah panik mengenai viralnya efek samping yang terjadi pada beberapa masyarakat di luar negeri tersebut.
BACA JUGA:Ibu Baru Wajib Tau! Pentingnya Vaksinasi dan Jadwal Imunisasi Lengkap
Dijelaskan kembali oleh dokter Aton Budi Asih, "efek paling panjangnya pun paling lama 1,5 bulan setelah dilakukan vaksin jika vaksin dilakukan pada tahun 2020 atau 2021.
Ketahun 2024 sekarang ini itu sudah cukup jauh." Menurutnya efek samping atas suntikan vaksin yang dialami masyarakat Indonesia yang dilakukan pada tahun 2020 atau 2021 kemarin.
Sudah jauh sekali kalau terjadi saat ini itu sangat jarang sekali memiliki efek sampai bertahu-tahun. Tentunya ketika mendapatkan vaksin itu akan terlihat efeknya ketika jangka waktu yang dekat.
"karena tidak semua gejala yang sekarang dialami dikambing hitamkan kepada vaksin terdahulu meskipun ada peranannya yang kita lalui sebelumnya tetapi kemungkinan itu sangat kecil," ujarnya.
BACA JUGA:Virus Covid-19 Kembali Muncul, Pemprov Bengkulu Segera Terbitkan Edaran Tingkatkan Vaksinasi