Imbauan untuk Jemaah Haji, Penggunaan Lakban pada Barang Bawaan Jangan Berlebihan, Bakal Berakibat Ini !

Rabu 15-05-2024,20:14 WIB
Reporter : Hellen Yuliana
Editor : M. Abadi

Walaupun diketahui bahwa barang-barang bawaan yang dibawa oleh jemaah haji tersebut bukan barang yang berbahaya, namun pemeriksaan itu menjadi prosedur dalam Bandara untuk membongkar isinya.

"Meskipun barang dibawa jemaah berupa mie instan, baju, sandal dan makanan kering tapi dengan lakban berlebihan akhirnya akan berujung tas dan koper dibuka oleh petugas bandara," terangnya.

Tentunya hal tersebut akan membuat jemaah haji lebih lambat proses pergerakannya sehingga mempengaruhi jemaah lainnya.

BACA JUGA:Kabar Gembira! Fasilitas Bagi Jemaah Haji, Masuk ke Raudhah Bisa dengan Tasreh

BACA JUGA:Sudah Telanjur Jadi WNI, 8 Pemain Sepak Bola Ini Tidak Pernah Bela Timnas Indonesia

Selain itu, imbauan oleh Abdillah, bukan hanya mengenai lakban saja.

Sejauh ini juga meminta untuk para jemaah dalam memegang dan mengamankan pasport masing-masing. Jangan sampai hilang atau tidak tahu tempatnya, jemaah juga jangan sampai ada yang menitipkan paspor kepada orang lain.

Walaupun orang tersebut merupakan keluarga atau kerabat dekat.

Jika terjadi kehilangan akan menghambat proses pergerakan jemaah tersebut sehingga jemaah harus lebih waspada terhadap pasport.

Abdillah juga memberikan pengertian, "Pasport merupakan identitas para jemaah yang sangat penting sehingga jangan dititipkan kepada orang lain tetap dipegang masing-masing."

BACA JUGA:BCA Mobile Menghadirkan Kemudahan Transaksi Perbankan, Ada 6 Keuntungan bagi Nasabah

BACA JUGA:Berbagai Jenis Pinjaman Terbaru 2024 darimBCA, Serta Syarat Pengajuannya

Hal ini ditegaskan Abdillah, lantaran ada kasus jemaah haji yang kehilangan pasportnya pada kedatangannya 13 Mei 2024.

Akibatnya, keberangkatan jemaah dari bandara ke hotel menjadi tertunda sehingga harus menjalani proses yang panjang.

Jemaah tersebut kemudian menjalani proses imigrasi yang rumit sehingga harus menunggu sekitar 2 jam di imigrasi untuk penerbitan SPLP atau Surat Perjalanan Laksana Pasport sebagai pengganti pasport.

Tentunya membuat jemaah tersebut akhirnya ketinggalan rombongan yang sudah lebih dahulu berada di hotel yang membuat pergerakannya lebih lambat dibandingkan dengan jemaah-jemaah lainnya.

Kategori :