BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Bengkulu menegaskan pentingnya peningkatan kualitas konten penyiaran lokal.
Hal ini disampaikan Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Bengkulu, Albertce Rolando Thomas, saar acara Bimbingan Teknis (Bimtek) yang bertajuk "Siaran Sehat untuk Rakyat" yang digelar, Rabu, 15 Mei 2024.
Albertce menegaskan pentingnya peningkatan konten lokal radio di Bengkulu. Ia pun mengambil langkah proaktif dalam memperkuat infrastruktur lembaga penyiaran di Bengkulu.
Dalam sambutannya, Albertce Rolando Thomas menggarisbawahi komitmen KPID Bengkulu untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan radio di wilayah tersebut.
BACA JUGA:Sidang MK tentang Gugatan Masa Jabatan KPI Disambut Positif oleh KPID Bengkulu
"KPID Bengkulu berupaya terus membantu radio dengan berbagai program, contohnya seperti bimtek kita pada hari ini. Saya harap radio di Bengkulu dapat kembali berkembang," ujarnya.
KPID Bengkulu, lanjutnya, akan mengadakan kegiatan serupa untuk televisi pada masa mendatang.
"Ini merupakan bagian dari upaya KPID Bengkulu yang tidak hanya sebatas mengawasi, tetapi juga melakukan pembinaan aktif terhadap lembaga penyiaran di Bengkulu," ucap Albertce.
Namun, menurutnya, industri penyiaran di Bengkulu saat ini menghadapi sejumlah realitas tantangan.
Bimbingan Teknis (Bimtek) yang bertajuk --dokumen/rakyatbengkulu.com
BACA JUGA:Survei KPID Bengkulu RBTV Paling Digandrungi Milenial
"Kita memiliki beberapa masalah, antara lain jumlah radio di Bengkulu menurun drastis dari 31 menjadi 17," ungkapnya.
Menyikapi faktor penyebab penurunan tersebut, Albertce Rolando Thomas menyoroti pergeseran minat masyarakat ke media baru, biaya tinggi untuk pemulihan daya radio, serta dampak pandemi COVID-19 yang belum lama berlalu.
Dalam bimtek tersebut, beberapa narasumber terkemuka turut memberikan pandangan mereka.
Pimpinan Redaksi Radio Elshinta, Haryo Ristamaji, S.Kom, M.I.Kom menegaskan pentingnya kelangsungan industri radio, terutama dengan dukungan dari negara melalui alokasi frekuensi.