Jika anak mulai kehilangan minat pada aktivitas yang biasanya disukainya, seperti bermain dengan teman-teman atau menjalankan hobi tertentu, kondisi ini bisa juga menjadi tanda bahwa mereka sedang tidak bahagia.
Anak-anak yang tidak bahagia biasanya akan kehilangan semangat serta antusiasnya pada banyak hal, termasuk untuk sesuatu yang sebelumnya sangat disukai anak.
3. Menunjukkan Gejala Fisik yang Tidak Biasa
Beberapa anak mungkin dapat mengekspresikan ketidakbahagiaan mereka melalui gejala fisik, seperti sakit perut, sakit kepala, atau gangguan tidur.
Meski gejala-gejala tersebut mungkin tidak memiliki penyebab fisik yang jelas, namun bisa menjadi tanda bahwa anak tersebut mengalami kesulitan emosional.
Anak ini akan menunjukkan kesehatan mental yang kurang maksimal.
BACA JUGA:Manja dan Penuh Kasih Sayang? Ternyata Ini 6 Kepribadian Anak yang Suka Warna Pink
4. Menarik Diri dari Interaksi Sosial
Perasaan ketidakbahagiaan yang sedang dialami seorang anak, cenderung membuatnya menarik diri dari interaksi sosial.
Baik dengan teman-teman atau anggota keluarga.
Mereka cenderung jadi lebih suka menyendiri atau menghabiskan waktu di kamarnya daripada berinteraksi dengan orang lain.
Menikmati waktu sendiri, dinilainya lebih menenangkan danembuat nyaman dibandingkan berinteraksi dengan orang lain.
5. Penurunan Kinerja Akademik atau Prestasi di Sekolah
Ketidakbahagiaan pada anak juga bisa mempengaruhi kinerja akademik dan perilaku anak di sekolah.
Mereka biasanya menjadi menjadi kurang fokus, kurang antusias, atau bahkan mulai mengalami masalah perilaku seperti membolos atau bertengkar dengan teman sekelas.
BACA JUGA:Membangun Kepribadian, 5 Cara Agar Lebih Tegas dan Berani