Manfaat Intermittent Fasting untuk Meredakan Autoimun, Begini Penjelasan Dokter Hans Tandra

Selasa 21-05-2024,15:27 WIB
Reporter : Hellen Yuliana
Editor : Febi Elmasdito

Maka dari itu lakukan intermittent fasting ini secara bertahap sehingga tubuh tidak terkejut ketika melakukan jeda waktu dalam puasa dan jeda waktu dalam makan.

Tentunya menurut dokter Hans Tandra dengan melakukan intermittent fasting ini dapat menurunkan risiko terjadinya autoimun yang kebanyakan tidak tahu penyebab akan penyakit ini.

Autoimun itu sendiri adalah sebuah penyakit sistem kekebalan tubuh yang menyerang diri sendiri sehingga dapat merusak sel-sel sehat dalam tubuh akibat dari serangan kekebalan tubuh.

Belum tahu penyebab dari penyakit ini. Maka dari itu, perlu penanganan medis lebih lanjut mengenai penyakit tersebut sehingga penderita dapat disembuhkan atau ditangani lebih cepat.

BACA JUGA:Korelasi Antara Vitamin D dan Ibu Menyusui, Perlukah Suplementasi? Begini Penjelasan Dokter Henry Suhendra

Menurut dokter Hans Tandra salah satu upaya dalam menekan penyakit autoimun ini dapat menggunakan intermittent fasting.

Lebih dalam lagi intermitten fasting ini juga dapat memberikan kesehatan bagi tubuh manusia. Selain membuat turun berat badan juga dapat melancarkan peredaran darah.

Bahkan dapat mengobati penyakit kanker dengan cara berpuasa, dengan adanya jeda waktu makan yang dapat dilakukan secara lebih fleksibel ketika menjalankan metode intermiten fasting ini.

Bukan tidak boleh untuk makan bersama dengan keluarga, karena waktunya lebih fleksibel Anda bisa mengatur sendiri bagaimana caranya agar intermiten fasting ini lebih nyaman anda lakukan.

BACA JUGA:Kapan Waktu yang Tepat untuk Bayi Berjemur? Begini Penjelasan Dokter Henry Suhendra

Selain itu dalam melakukan intermittent fasting Anda harus memikirkan ketika waktu buka.

Jangan sampai kalap makannya, karena menurut dokter Hans Tandra itu menjadi kesalahan seseorang dalam melakukan metode ini.

Ketika kita mengkonsumsi secara berlebihan di saat waktu makan, itu dapat menyebabkan lambung menjadi sakit. Untuk itu perlu perlahan dalam memakan makanan ketika waktu buka puasa.

Dengan cara mengunyah lebih lama makanan tersebut secara perlahan maka perut anda akan lebih nyaman menerima makanan yang selama beberapa jam tidak makan sama sekali.

Apalagi ketika balas dendam, dokter Hans Tandra mengingatkan untuk tidak makan secara terburu-buru karena itu akan membuat lambung Anda sakit bahkan bisa sampai diare.

BACA JUGA:Diabetes Apakah Bisa Sembuh? Berikut Ini Penjelasan dari Dokter Hans Tandra

Kategori :