Dikutip rakyatbengkulu.com dari berbagai sumber, Waisak adalah hari penting bagi umat Buddha ini.
BACA JUGA:Menelusuri Keberagaman Budaya di Sumatera: Ini Dia Suku-suku Asli Pulau Sumatera!
BACA JUGA:Keragaman Budaya, Mengenal Beberapa Sistem Kekerabatan Masyarakat di Indonesia
Hal ini ditandai dengan adanya 3 peristiwa penting yang terjadi terhadap Buddha Gautama atau Guru Agung umat Buddha.
Adapun ke 3 peristiwa ini yaitu kelahiran sang Buddha, perjalanan Buddha menuju pencerahan sempurna di bawah pohon Bodhi.
Serta keberangkatan atau wafatnya dari sang Buddha.
Berdasarkan dari 3 peristiwa ini, maka lahirlah istilah dari Trisuci Waisak.
BACA JUGA:Tokoh Agama: Meski Puasa Ramadhan, Periksa Gigi ke Dokter Gigi Tetap Bisa Dilakukan
BACA JUGA:Berkat Usulan Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan
Selain dari 3 peristiwa penting tersebut, lalu apa arti Trisuci Waisak ini sebenarnya?
Trisuci Waisak ini sebelumnya tidak benar-benar dirayakan.
Adapun keputusan agar hari tersebut dirayakan oleh umat Buddha ini diresmikan pada konferensi Persaudaraan Buddhis Sedunia atau The World Fellowship of Buddhist (WFB).
Yang digelar pertama kalinya di Srilanka pada tahun1950 silam.
BACA JUGA:Dekan Syariah UINFAS: Integrasi KUA untuk Semua Agama, Ide Transformatif
BACA JUGA:Rektor UINFAS Dukung Ide Menag Jadikan KUA Tempat Nikah Semua Agama
Selanjutnya setelah itu, perayaan Trisuci Waisak ini berpegang terhadap penanggalan India kuno yang selalu jatuh pada bulan purnama Mei.