1. Orang tua.
2. Orang sakit.
3. Orang mati.
4. Seorang pertapa.
Karena kalau melihat keempat hal tersebut, maka bisa menyadarkan Siddhartha Gautama kalau ia bisa juga sakit, menjadi tua, mati, dan kehilangan semua yang ia cintai.
Berdasarkan tanda-tanda ini, ia menyadari kalau dia juga bisa sakit, menjadi tua, mati, dan kehilangan semua yang ia cintai.
BACA JUGA:Kenapa Orang-orang di Masa Kerajaan Majapahit Tidak Mempersoalkan Masalah Agama?
Adapun Siddhartha Gautama ini hidup di antara kemewahan istana.
Selain itu, sejak dari kecil Siddharta Gautama ini adalah anak yang cerdas dan juga sangat pandai.
Di usia 7 tahun, Siddharta Gautama memiliki 3 kolam bunga teratai, yaitu kolam bunga teratai berwarna biru (uppala), kolam bunga teratai berwarna merah (paduma), dan kolam bunga teratai berwarna putih (pundarika).
Di usia tersebut, Siddharta Gautama telah mempelajari berbagai ilmu pengetahuan dengan baik.
BACA JUGA:Menelusuri Keberagaman Budaya di Sumatera: Ini Dia Suku-suku Asli Pulau Sumatera!
Selanjutnya, di usia 16 tahun, Siddharta Gautama menikah dengan Putri Yasodhara.
Di usia itu, Pangeran Siddharta memiliki 3 istana, yaitu Istana Musim Dingin (Ramma) Istana Musim Panas (Suramma), dan Istana Musim Hujan (Subha).
Selanjutnya, di usia 29 tahun, Siddhartha Gautama ini mempunyai seorang putra bernama Rahula.
Di suatu hari, Siddharta Gautama meminta izin untuk berjalan keluar istana.