Namun, jika satu konflik sudah selesai, kamu jangan lagi membahasnya pada masa berikutnya.
Terkadang, tanpa sadar orangtua kerap membahas kesalahan anak yang telah lalu ketika sedang marah.
Bila sikap kamu terhadap anak seperti ini terus dilakukan, itu berarti kamu sebagai orangtua mengajarkan anak untuk memendam emosi dan menyimpan dendam.
Anak pun akan sulit memperbaiki perilakunya dan menjadi lebih positif.
Padahal, dengan perilaku yang positif dapat menjadikan anak cenderung bisa mengembangkan kepercayaan dirinya.
BACA JUGA:Tidak Hanya Dibujuk, Berikut Trik Atasi Anak yang Susah Tidur Siang
4. Sering membuat anak merasa bersalah
Anak memang kerap melakukan kesalahan.
Saat ini terjadi, terkadang orangtua memarahi dan menekan anak sehingga anak merasa semakin bersalah.
Sikap tersebut bukanlah hal yang tepat untuk dilakukan.
Dengan membuatnya merasa bersalah, anak akan merasa dirinya diasingkan oleh orangtua.
Anak akan merasa dirinya telah gagal dan tidak bisa mengelola dirinya sendiri dengan baik.
BACA JUGA:5 Cara Melatih Mental Kuat pada Anak, Ciptakan Generasi yang Tangguh dan Bermental Baja
Sikap orangtua tersebut justru dapat membuat anak tidak percaya diri.
Pada momen ini, seharusnya orangtua memberikan sikap pengertian terhadap anak, membimbingnya, serta memberi tahu apa yang mungkin bisa dilakukan untuk mengatasi kesalahannya.
5. Berbicara dengan kasar