Cinta Batur Gamel dan Dewi Sulasih tidak bisa dipisahkan.
Akhirnya mereka berdua memutuskan untuk meninggalkan istana dan hidup bersama di sebuah desa yang kini dikenal sebagai Baturraden.
Di sana mereka berdua hidup bahagia, walaupun harus melepaskan segala kemewahan dan status.
BACA JUGA:Tebo Sa’ang Imau Kabupaten Lebong Hutan Keramat, Tempat Legenda Manusia Harimau
BACA JUGA:Awalnya Perusahaan Pembuat Pesawat, Ini Sejarah Vespa Legendaris Piaggio
Selanjutnya, Batur Gamel dan Dewi Sulasih yang terasing dari keramaian istana menemukan kedamaian di desa Baturaden.
Dimana mereka berdua membangun rumah kecil di tepi sungai, dikelilingi oleh pohon-pohon bambu yang rindang.
Kehidupan mereka berdua sederhana, namun penuh dengan kehangatan dan cinta.
Akhirnya Dewi Sulasih melahirkan seorang putra yang diberi nama Raden Galuh.
BACA JUGA:Kue Tradisional Legendaris, Kue Semprong Kelezatannya Sudah Ada Sejak Ratusan Tahun
BACA JUGA:Sejarah Biskuit Khong Guan, Kue Legendaris di Indonesia
Sang anak itu tumbuh menjadi pemuda yang gagah dan bijaksana.
Yang mewarisi kebaikan hati ayahnya dan kecantikan ibunya.
Sang anak Raden Galuh ini sering mendengar kisah tentang asal-usulnya.
Raden Galuh ini bertekad untuk menghormati pengorbanan kedua orangtuanya tersebut.
BACA JUGA:Kue Legendaris Nusantara: Miliki Banyak Nama dan Disajikan dalam Upacara Adat, Ini Sejarah Kue Cucur