BACA JUGA:Ternyata Ada Risikonya, Jangan Biarkan Anak Terlalu Banyak Minum Susu Formula
3. Tantrum Kepenatan
Kadang-kadang anak mengalami tantrum karena merasa lelah atau kelelahan, yang membuat mereka lebih sensitif terhadap frustrasi dan kesulitan.
4. Tantrum Pengaturan Batas
Terjadi ketika anak bereaksi terhadap aturan atau batasan yang diterapkan oleh orangtua atau pengasuh. Mereka mungkin merasa tidak puas dengan pembatasan yang diberlakukan.
5. Tantrum Pengembangan
Dalam beberapa kasus, tantrum bisa terjadi sebagai bagian dari tahap pengembangan dan belajar mengontrol emosi. Ini umumnya terjadi pada anak-anak yang masih belajar cara bereaksi terhadap lingkungan dan sosial mereka.
6. Tantrum Perhatian
Beberapa anak dapat menggunakan tantrum sebagai cara untuk menarik perhatian orang dewasa atau untuk mendapatkan respons dari orang lain di sekitarnya.
BACA JUGA:Anak Sering Menyakiti Dirinya Sendiri? Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya di Sini
BACA JUGA:Beberapa Alasan Anak Suka Mencuri dan Tips Mengatasi Perilaku Tersebut, Orang Tua Wajib Tahu!
7. Tantrum Sensoris
Anak dengan sensitivitas sensoris tertentu (misalnya terhadap suara, cahaya, atau tekstur) dapat mengalami tantrum jika mereka merasa tidak nyaman atau terganggu oleh stimulus lingkungan.
8. Tantrum Kecemasan atau Stres
Anak-anak juga bisa mengalami tantrum sebagai respons terhadap perasaan cemas atau stres, terutama dalam situasi yang tidak nyaman atau tidak terduga.
Cara Mengatasi Anak yang Sedang Tantrum