- Penambahan Bahan Pemicu
Tambahkan bahan pemicu dekomposisi seperti pupuk kandang atau mikroorganisme pengurai (misalnya EM4 atau pupuk kompos) untuk mempercepat proses penguraian dan mengurangi bau yang tidak sedap.
- Pengomposan
Tempatkan campuran ampas sawit dan bahan organik lainnya dalam tumpukan atau wadah pengomposan.
Pastikan tumpukan tersebut cukup berudara untuk memfasilitasi proses dekomposisi oleh bakteri dan mikroorganisme lainnya. Secara teratur, balik atau aduk tumpukan untuk memastikan dekomposisi merata.
BACA JUGA:Kenali Pupuk Masa Generatif dan Cara Pengaplikasiannya
- Penyimpanan dan Pemilihan
Setelah proses pengomposan selesai, pupuk dapat disimpan dalam kondisi yang kering untuk mencegah pertumbuhan jamur yang tidak diinginkan. Pastikan untuk memilih pupuk yang matang dan tidak berbau.
- Penggunaan
Gunakan pupuk organik yang dihasilkan sebagai pupuk tanaman. Pupuk organik ini akan membantu meningkatkan kesuburan tanah dan kesehatan tanaman Anda secara alami.
- Perhatikan Aspek Lingkungan
Pastikan pengolahan limbah ampas sawit menjadi pupuk dilakukan dengan memperhatikan aspek lingkungan yang berkelanjutan, termasuk mengelola bau dan potensi pencemaran air tanah.
Meskipun ada manfaat yang signifikan, namun penting untuk mengtahui cara mengelola limbah ampas sawit dengan hati-hati untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.
BACA JUGA:Olah Sampah Organik Menjadi Pupuk dan Budidaya Maggot, Solusi Tangani Sampah di Rejang Lebong
BACA JUGA:Baik untuk Kesehatan dan Pupuk, Ini Manfaat Jantung Pisang yang Wajib Kamu Ketahui