BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Masih ingat dengan kasus Frendi Susanto (30) terduga pencuri yang tewas akibat diamuk massa pada Minggu 22 Juli 2024 lalu, di Desa Selolong Kecamatan Batik Nau?
Terbaru dalam kasus tersebut, Polsek Batik Nau Polres Bengkulu Utara telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) pada Senin 23 Juli 2024 kemarin.
Hasil dari olah TKP tersebut, polisi berhasil mengamankan beberapa barang bukti yang diduga merupakan milik Frendi yang berkaitan dengan peristiwa yang merenggut nyawanya itu.
Polisi juga telah memanggil beberapa saksi termasuk diantaranya kepala dan perangkat Desa Selolong yang diduga mengetahui kejadian tersebut.
BACA JUGA:Tips Merawat Sistem Kelistrikan Sepeda Motor dan Manfaatnya
BACA JUGA:10 Daerah Penghasil Kopi Terbaik di Pulau Sumatera
Kapolres Bengkulu Utara AKBP. Lambe Patang Birana, S.IK, MH melalui Kapolsek Batik Nau Ipda. Alfalino, SH menerangkan jika saat ini polisi masih melakukan penyelidikan atas tewasnya Frendi.
Untuk sementara Frendi terduga kasus pencurian, sebab dari keterangan saksi yang sudah dimintai keterangan penyidik dan juga beberapa warga ada yang mengaku menjadi korban pencurian.
Disebutkan juga Frendi berusaha mencuri salah satu motor milik warga sebelum aksi amuk massa terjadi.
“Korban yang tewas diamuk massa tersebut merupakan terduga pelaku pencurian, namun saat ini masih dalam penyelidikan,” terangnya dikutip dari KORANRB.ID.
BACA JUGA:Sampah Dapur Menumpuk? Begini Cara Mengolahnya Jadi Pupuk Kompos yang Bermanfaat untuk Tanaman
BACA JUGA:3 Resep Membuat Mie dari Bahan Sayuran yang Menyehatkan
Dalam kasus ini, polisi juga sudah mengamankan beberapa barang bukti terkait peristiwa amukan massa yang menewaskan Frendi tersebut.
Diantara barang bukti yang diamankan yakni tas dan sebilah golong milik Frendi.
Penemuan barang bukti tersebut sejalan dengan keterangan salah satu saksi Herman yang menyatakan bahwa motornya sempat dicuri Frendi.