BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Dinas Kesehatan (Dinkes) Mukomuko terus gencarkan pemberian obat pencegah cacingan dan edukasi, dengan target anak-anak di 15 kecamatan untuk mencegah penyakit cacingan dan stunting.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mukomuko kembali menggelar program pemantauan, sosialisasi, dan pemberian obat pencegah massal (POPM) terhadap penyakit cacingan.
Kegiatan ini menargetkan anak-anak di 15 kecamatan guna memastikan mereka terhindar dari infeksi cacingan, yang berpotensi menghambat tumbuh kembang dan kesehatan anak.
Program ini juga mendukung upaya pemerintah dalam pencegahan stunting di wilayah tersebut.
BACA JUGA:Cekcok Masalah Timbangan Ikan, Pedagang Tikam Rekannya di TPI Pulau Baai
BACA JUGA:Polresta Bengkulu Perketat Razia Senjata Tajam, Cegah Kekerasan dan Tindak Kriminal
Kepala Dinkes Kabupaten Mukomuko, Bustam Bustomo, SKM menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah kelanjutan dari penyuluhan dan pemberian obat yang telah dilaksanakan awal tahun 2024.
"Kami sudah minta setiap Puskesmas untuk kembali turun ke desa-desa di wilayah kerja mereka, melakukan pemantauan tumbuh kembang anak dan pemberian obat pencegah cacingan seperti sebelumnya," ujar Bustam dikutip KORANRB.ID.
Program ini dilaksanakan oleh petugas Puskesmas di lapangan yang memberikan penyuluhan tentang bahaya penyakit cacingan.
Penyakit ini tidak hanya berdampak buruk pada kesehatan fisik, namun juga dapat mempengaruhi kecerdasan dan berat badan anak.
BACA JUGA:7 Keunikan Beo Enggano, Salah Satunya Miliki Tanduk Kecil di Kepala
BACA JUGA:Kapan Waktu Terbaik untuk Mengonsumsi Obat Cacing pada Anak? Ini Penjelasannya
Bustam menekankan pentingnya peran keluarga dan pemerintah desa (Pemdes) dalam menjaga kebersihan lingkungan serta mendukung pemantauan tumbuh kembang anak.
"Untuk mengatasi penyakit cacingan pada anak, diperlukan kerja sama banyak pihak. Obat yang diberikan hanya berfungsi sebagai perlindungan, namun tidak menjamin anak sepenuhnya terbebas dari penyakit tersebut," tambah Bustam.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Lubuk Pinang, Ns. Bayu Afrina Faridawati, S.Kep, menjelaskan bahwa pemberian obat pencegah cacingan difokuskan pada anak usia tiga hingga enam tahun, yang paling rentan terkena infeksi cacing.
"Di masa pertumbuhan, anak sangat membutuhkan perlindungan ini. Selain pemberian obat, kami juga memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya kebersihan, termasuk mencuci tangan sebelum makan dan menghindari makanan yang tidak bersih," katanya.
BACA JUGA:Cinta & Hubungan di Tahun Shio Ular Kayu 2025: Kapan Waktu Terbaik untuk Berkomitmen?
BACA JUGA:Menghindari Energi Negatif di Tempat Kerja Tahun 2025 dengan Feng Shui Karir yang Tepat
Penyuluhan dan pemberian obat ini dilakukan secara gratis, dengan harapan masyarakat menjadi lebih sadar akan pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan anak.
"Mari bersama-sama membiasakan mencuci tangan dengan sabun sebelum makan, serta mengonsumsi makanan yang kaya gizi. Lingkungan yang bersih adalah kunci kesehatan anak," pungkas Bayu.
Program ini diharapkan dapat mengurangi angka kasus cacingan di Mukomuko, sehingga anak-anak bisa tumbuh sehat dan terhindar dari berbagai masalah kesehatan yang disebabkan oleh infeksi cacing.