Anak yang tumbuh dalam lingkungan penuh kritik cenderung menghadapi masalah dengan mengatasi kegagalan di kemudian hari.
Mereka merasa tidak mampu memenuhi harapan orang tua, sehingga mereka kehilangan motivasi dalam mencoba hal-hal baru.
BACA JUGA:9 Tanda-tanda dan Gejala Umum Anak Cacingan yang Perlu Anda Waspadai
BACA JUGA:Alasan Denny Sumargo Memberi Nama Anak Gabriella dan Berdoa di Gereja Tua Italia
2. Minimnya Penghargaan terhadap Detail Kecil
Menurut The Life of Stuff, orang tua yang jarang menunjukkan rasa syukur atau memberikan apresiasi pada hal-hal kecil dalam hidup dapat mempengaruhi cara anak memandang dunia.
Anak yang tidak pernah melihat orang tuanya bersyukur biasanya akan tumbuh menjadi individu yang tidak menghargai apa yang mereka miliki, dan mungkin mereka juga akan selalu merasa kekurangan.
Sikap ini dapat mendorong anak menjadi lebih egois dan tidak peduli pada orang lain.
Anak yang tidak pernah diajarkan bersyukur akan kesulitan saat memahami pentingnya memberikan apresiasi, baik pada hal kecil maupun besar.
BACA JUGA:Ingin Sukses dalam Budidaya Itik? Berikut 5 Cara Memberi Makan Anak Itik Petelur agar Tumbuh Sehat
BACA JUGA:Film Nasional Pertama Berbahasa Palembang Dulmuluk-Dulmalik, Edukasi Anti-Bullying untuk Remaja
Untuk mencegah hal ini, orang tua sebaiknya menunjukkan sikap apresiatif dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan begitu, anak juga belajar pentingnya menghargai setiap momen dan yang mereka miliki, sehingga mereka tumbuh menjadi pribadi yang lebih bersyukur dan peduli terhadap orang lain.
3. Berbohong Kecil-Kecilan Sering
Menurut artikel dari The Life of Stuff, kebohongan kecil dari orang tua akan mengajarkan anak jika tidak apa-apa untuk tidak jujur dalam menghadapi masalah.
Akibatnya, anak akan tumbuh dengan moralitas yang kabur dan sering berbohong dalam kehidupan sehari-harinya.