Krisis Kontainer Sampah di Bengkulu Selatan, DLHK Perlu Dukungan Penuh

Minggu 22-09-2024,08:18 WIB
Reporter : Febi Elmasdito
Editor : Febi Elmasdito

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kabupaten Bengkulu Selatan tengah menghadapi tantangan serius dalam menangani masalah sampah di wilayahnya.

Kurangnya jumlah kontainer penampung sampah menjadi kendala utama yang menghambat upaya pengelolaan sampah secara efektif.

Kepala DLHK Bengkulu Selatan, Ir. Haroni, mengungkapkan bahwa saat ini dinas hanya memiliki 7 unit kontainer, namun 4 di antaranya mengalami kerusakan parah.

"Sebenarnya untuk dapat memaksimalkan pengelolaan sampah, minimal ada 10 unit kontainer sampah yang beroperasi dengan normal. Kita hanya punya 7 unit, itu pun hanya 3 unit yang bisa digunakan," katanya dikutip KORANRB.ID.

BACA JUGA:Desa di Kabupaten Madiun dan Magetan, Jawa Timur, Raih Dana Insentif Desa Tahun 2024: Berikut Daftarnya

BACA JUGA:51 Desa di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Terima Dana Insentif Desa Tahun 2024: Berikut Daftarnya

Kontainer yang masih dapat digunakan saat ini hanya tersedia di tiga lokasi strategis, yaitu Pasar Kutau, Pasar Ampera, dan Pasar Bawah.

Namun, Haroni menegaskan bahwa ini belum cukup untuk menangani seluruh sampah di Bengkulu Selatan.

Kekurangan kontainer menyebabkan mobil pengangkut sampah tidak bisa bekerja maksimal dalam membawa sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Desa Padang Gilang, Kecamatan Manna.

"Kami sangat butuh tambahan kontainer sampah, ini sedang kami upayakan agar ada penambahan," imbuh Haroni, seraya berharap minimal ada tambahan kontainer di tiga kecamatan utama, yakni Kota Manna, Pasar Manna, dan Kecamatan Manna.

BACA JUGA:Program Nikah Massal di Bengkulu Terancam Batal, Tak Ada Pendaftar Hingga Penutupan

BACA JUGA:58 Desa di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Terima Dana Insentif Desa Tahun 2024: Berikut Daftarnya

Meski demikian, DLHK telah berupaya dengan mengajukan permohonan penambahan kontainer dan perbaikan unit yang rusak kepada Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Bengkulu Selatan.

Haroni berharap permintaan ini bisa terealisasi pada tahun 2025 agar pengelolaan sampah dapat berjalan lebih optimal, yang secara langsung akan berpengaruh pada kesehatan lingkungan.

Selain masalah sarana, Haroni juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif menjaga kebersihan lingkungan.

"Ayo jaga kebersihan lingkungan dengan cara tidak membuang sampah sembarangan ke sungai atau pun pinggir jalan. Sampah sebaiknya dibuang di tempat penampungan sampah sementara ataupun tong sampah kemudian petugas kebersihan akan mengangkutnya menggunakan armada kebersihan untuk dibuang ke TPA," pesannya.

Sementara itu, anggota DPRD Bengkulu Selatan, Dendi Jofrianto, menegaskan komitmennya untuk mendukung penuh upaya pemerintah daerah dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan bersih.

BACA JUGA:57 Desa di Kabupaten Mojokerto Provinsi Jawa Timur Raih Dana Insentif Desa Tahun 2024, Ini Daftarnya

BACA JUGA:Kakek 72 Tahun Ditemukan Tak Bernyawa Setelah Mencari Keong di Sungai

"Tugas saya yang pastinya Bengkulu Selatan bebas sampah, saya akan awasi langsung OPD bersangkutan, anggaran akan saya dukung penuh," ujar Dendi.

Dengan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan krisis penanganan sampah di Bengkulu Selatan dapat segera teratasi, sehingga kota ini bisa mencapai visi menjadi daerah yang bersih dan sehat.

 

Kategori :