RAKYATBENGKULU.COM – Memasuki bulan Oktober hingga akhir tahun 2024, diprediksi terjadi curah hujan tinggi yang akan berdampak pada sektor pertanian, terutama tanaman hortikultura.
Tingginya intensitas hujan ini dapat menyebabkan kerusakan tanaman, menimbulkan penyakit, dan mengancam hasil panen.
Curah hujan yang berlebihan dapat membuat lahan tergenang air, sehingga merusak akar tanaman dan menghambat pertumbuhan.
Selain itu, kondisi tanah yang terlalu basah juga membuat petani kesulitan melakukan aktivitas seperti penanaman dan panen.
Dampak Hujan Tinggi dan Lingkungan Lembap
Lingkungan yang lembap akibat curah hujan tinggi menciptakan kondisi ideal untuk perkembangan penyakit tanaman dan penyebaran hama.
BACA JUGA:Cara Efektif Mengatasi Busuk Buah pada Labu Siam
BACA JUGA:7.034 Pelajar di Rejang Lebong Wajib Miliki e-KTP, Proses Perekaman Sudah Mencapai 60 Persen
Penyakit seperti jamur dan bakteri berkembang lebih cepat dalam kondisi lembap, sementara hama seperti wereng, ulat, dan keong mas dapat berkembang biak dengan pesat.
Hal ini bisa menyebabkan penurunan kualitas dan kuantitas hasil panen.
Selain itu, tingginya curah hujan mempengaruhi pH tanah.
Untuk tanaman hortikultura seperti cabai dan tomat, pH netral atau cenderung tinggi sangat penting.
BACA JUGA:Pendaftaran Petugas KPPS Rejang Lebong Ditutup, Kebutuhan di Seluruh TPS Terpenuhi
BACA JUGA:Astra Motor Bengkulu Gelar Event Holahoop, Ramaikan: Ada Test Drive Berhadiah Menarik
Oleh karena itu, petani perlu menambahkan kapur pertanian lebih banyak saat pengolahan lahan guna menjaga keseimbangan pH tanah.