Selain danau ini, Rejang Lebong juga dikenal dengan berbagai objek wisata lainnya, seperti air terjun, pemandian air panas, dan wisata alam lainnya yang masih alami.
Potensi alam ini belum sepenuhnya dimanfaatkan, tetapi dengan perbaikan infrastruktur dan promosi yang lebih baik, tempat-tempat ini bisa menarik lebih banyak wisatawan.
Bengkulu juga berpotensi besar di bidang wisata sejarah. Benteng Marlborough, peninggalan kolonial Inggris, adalah salah satu objek wisata sejarah yang menarik banyak wisatawan domestik maupun mancanegara.
Keberadaan benteng ini membuka peluang bagi pengembangan wisata sejarah yang dipadukan dengan wisata alam, sehingga wisatawan dapat merasakan pengalaman yang lebih lengkap.
Syafril, seorang pelaku usaha di bidang pariwisata lokal, menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam pengembangan pariwisata.
BACA JUGA:Disdikbud Kota Bengkulu Memastikan Netralitas Tenaga Pendidik pada Pilkada 2024
BACA JUGA:Shio yang Diuji Kesabarannya di Tahun Ular Kayu 2025 dan Cara Menghadapinya
"Masyarakat harus dilibatkan secara aktif, baik dalam perencanaan maupun pengelolaan. Dengan begitu, mereka merasa memiliki dan turut bertanggung jawab terhadap keberlanjutan destinasi wisata," katanya.
Syafril juga menyoroti pentingnya dukungan dari sektor swasta untuk mempercepat pengembangan fasilitas dan promosi.
Ke depan, sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan swasta diharapkan dapat menjadikan Bengkulu sebagai destinasi wisata unggulan di Sumatera, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Dukungan dari pemerintah pusat juga diperlukan, terutama dalam hal promosi pariwisata di forum internasional dan pembangunan infrastruktur pendukung.
BACA JUGA:BRIEF 2024: Forum Investasi untuk Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Bengkulu
Dengan potensi wisata alam yang luar biasa dan strategi pengembangan yang tepat, Bengkulu siap menjadi salah satu destinasi wisata utama di Indonesia dalam beberapa tahun mendatang.