HONDA

Pengembangan Desa Wisata di Rejang Lebong, Pelatihan SDM dan Inovasi Jadi Kunci Meningkatkan Potensi

Pengembangan Desa Wisata di Rejang Lebong, Pelatihan SDM dan Inovasi Jadi Kunci Meningkatkan Potensi

Salah satu desa wisata IV Suku Menanti Kecamatan Sindang Dataran Kabupaten Rejang Lebong--ist/Rakyatbengkulu.com

REJANGLEBONG, RAKYATBENGKULU.COM - Kabupaten Rejang Lebong di Provinsi Bengkulu terus berupaya mengembangkan potensi desa wisatanya, meskipun saat ini masih mengandalkan anggaran mandiri dari masing-masing desa.

Pada tahun 2024 lalu, 26 desa telah ditetapkan sebagai desa wisata, yang tersebar di 15 kecamatan di wilayah Rejang Lebong. 

Meskipun beberapa desa sudah mengalami perkembangan yang signifikan, tantangan terbesar yang dihadapi adalah keterbatasan anggaran dari Pemerintah Daerah Kabupaten Rejang Lebong.

Kepala Dinas Pariwisata Rejang Lebong, Dodi Syahdani menjelaskan bahwa pengembangan desa wisata saat ini masih sangat bergantung pada sumber dana yang berasal dari anggaran desa itu sendiri.

BACA JUGA:PO. SAN Manna Bengkulu Selatan Alami Lonjakan Penumpang Arus Balik Mudik Lebaran, Tiket Naik Jadi 700 Ribu

BACA JUGA:Tulang Belulang Manusia Ditemukan di Sungai, Keluarga Korban Tenggelam Percaya Itu Petunjuk Mimpi Kakek-Nenek

"Hingga saat ini, kami belum bisa mengalokasikan anggaran dari Pemkab Rejang Lebong untuk pengembangan desa wisata, mengingat terbatasnya dana yang dimiliki oleh pemerintah daerah," ujar Dodi.

Namun demikian, Dodi menekankan bahwa meskipun keterbatasan anggaran menjadi hambatan, pihaknya tetap berupaya untuk mendorong pengembangan desa wisata. 

Setiap tahun, Dinas Pariwisata menyelenggarakan berbagai program pelatihan dan sosialisasi yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) para pelaku wisata, termasuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di setiap desa.

"Pelatihan ini menjadi sangat penting karena kami ingin masyarakat dapat lebih memahami cara mengelola potensi wisata yang ada, serta meningkatkan kualitas pelayanan dan fasilitas yang ada di desa wisata," jelas Dodi.

BACA JUGA:Pelipatan dan Sortir Surat Suara PSU Bengkulu Selatan Dimulai, 95 Persen Kondisi Baik

BACA JUGA:Korban Hilang di Mukomuko, Tim SAR Gabungan Lakukan Penyisiran di Sungai Batang Muar

Selain itu, Dodi mengajak masyarakat dan para pelaku wisata untuk terus berinovasi dalam mengembangkan desa wisata mereka. 

Salah satu langkah penting yang bisa diambil adalah mencari sumber pendanaan alternatif, seperti bekerja sama dengan investor yang berminat untuk mengembangkan potensi wisata yang ada. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: