RAKYATBENGKULU.COM – Pada fase generatif atau masa pembungaan, tanaman hortikultura seperti cabai, tomat, dan terong membutuhkan unsur hara fosfat dan kalium dalam jumlah besar.
Pemberian unsur hara yang tepat selama masa ini penting untuk mendorong perkembangan bunga menjadi buah dan memastikan pembesaran buah yang berkualitas, baik dari segi warna maupun bobot.
Pupuk yang sangat dianjurkan untuk digunakan oleh para petani selama masa pembungaan adalah pupuk NPK Booster dan NPK Grower.
Kedua jenis pupuk ini memiliki kandungan fosfat dan kalium yang tinggi, yang dibutuhkan tanaman selama masa pembungaan.
Unsur Hara Penting pada Masa Pembungaan Tanaman Hortikultura: Fosfat dan Kalium--badri/rakyatbengkulu.com
Pupuk NPK Booster memiliki kandungan nitrogen 12%, fosfat 6%, dan kalium 22%, sementara NPK Grower mengandung nitrogen 15%, fosfat 9%, dan kalium 20%.
Untuk musim penghujan, penggunaan pupuk NPK Booster lebih disarankan, sementara pada musim kemarau, petani dianjurkan menggunakan pupuk NPK Grower.
Pemupukan pada musim penghujan sebaiknya dilakukan dengan cara menabur 1 sendok makan pupuk pada setiap pokok tanaman, dengan jarak sekitar 5 cm dari batang tanaman.
Sedangkan pada musim kemarau, pengecoran lebih disarankan untuk memastikan nutrisi terserap dengan baik.
BACA JUGA:Polres Rejang Lebong Amankan 9 Tersangka Penyalahgunaan Narkotika dalam Sebulan
BACA JUGA:Suami Temukan Istri Meninggal Gantung Diri di Kamar
Pada tanaman buncis, masa pembungaan juga membutuhkan tambahan kalsium yang disemprotkan dengan menggunakan tangki sprayer berkapasitas 16 liter air, di mana setiap 1 liter air dicampurkan dengan 1 gram kalsium.
Selain itu, petani juga disarankan menggunakan pupuk cair perangsang bunga dan pembesaran buah, yang banyak tersedia di kios pertanian dengan berbagai merek dagang.
Manfaat dari pupuk fosfat dan kalium, terutama pada masa pembungaan, antara lain:
Merangsang pembungaan dan produktivitas buah.