BACA JUGA:Fakta Unik Jawawut, Khasiat dan Penggunaannya dalam Kehidupan Sehari-hari
BACA JUGA:Asal Usul dan Fakta Unik Saffron, Rempah yang Sangat Mahal di Dunia
Yang sering kali terlibat dalam pembusukan makanan.
Dalam konteks ini, katak bertindak sebagai "pengawet alami" yang menghambat pertumbuhan mikroorganisme dan menjaga kesegaran susu.
3. Risiko dan Etika
Namun, memasukkan katak ke dalam susu tidaklah bebas risiko.
Kulit katak juga bisa mengandung patogen atau zat berbahaya lainnya yang dapat menyebabkan kontaminasi.
BACA JUGA:Fakta Unik Tentang Tanaman Vanili yang Bunganya Hanya Mekar 1 Hari dalam Setahun
BACA JUGA:Fakta Unik dan Sejarah dari Kapal Pinisi, Perahu Layar Tradisional Khas Indonesia
Praktik ini tentu saja tidak disarankan dalam standar keamanan pangan modern.
Di masa kini, metode ini dapat menimbulkan risiko kesehatan bagi konsumen dan mungkin dianggap tidak manusiawi bagi hewan tersebut.
4. Alternatif Modern
Kini, alternatif yang lebih aman dan higienis tersedia.
Pendinginan, pasteurisasi, dan bahan pengawet alami lainnya.
BACA JUGA:Fakta Unik Nan Madol atau Venice of the Pacific, Situs Arkeologi di Kepulauan Pohnpei
BACA JUGA:Fakta Unik dan Sejarah Pedang Arslantepe yang Dianggap Pedang Tertua di Dunia
Seperti enzim lisozim dan natrium benzoat, bisa menjaga susu tetap segar lebih lama tanpa risiko kontaminasi atau efek samping.
Penelitian mengenai senyawa antimikroba alami dari katak justru menginspirasi para ilmuwan untuk mengembangkan pengawet berbasis peptida yang lebih aman dan higienis untuk makanan.