Harimau Masih Menjadi Ancaman Warga Desa Kinal Jaya Bengkulu Utara, BKSDA Sudah Amankan yang Terperangkap

Rabu 13-11-2024,08:20 WIB
Reporter : Hellen Yuliana
Editor : Febi Elmasdito

RAKYATBENGKULU.COM - Harimau sumatera masih menjadi ancaman untuk warga Desa Kinal Jaya Bengkulu Utara, BKSDA sudah amankan harimau yang terperangkap beberapa waktu yang lalu.

Harimau yang berhasil masuk perangkap tentunya sudah aman di BKSDA, dapat dipastikan kondisi hewan yang dilindungi tersebut dalam keadaan sehat. 

Namun tetap saja, Harimau Sumatera yang berkeliaran masih di sekitar Desa Kinal Jaya Bengkulu Utara masih menjadi ancaman untuk warga sekitar.

Hal ini diungkapkan oleh salah satu warga setempat, Suhudi yang masih mengkhawatirkan hal tersebut karena tidaknya ada 4 ekor harimau lagi yang masih saja sering menampakan diri di daerah tersebut.

BACA JUGA:Serap Aspirasi, Paslon Nomor Urut 1 Dani-Sukatno Temui Petani hingga Buruh

BACA JUGA:Warga Bengkulu Utara Diduga Terlibat TPPO, Diamankan Polisi di Hotel Bengkulu

"Ada dua yang lebih kecil dari yang masuk perangkap kemarin bahkan ada yang satu ekor harimau yang cukup besar sepertinya jantan," ungkapnya.

Harimau yang tertangkap pada Senin malam tersebut tentunya menjadi kekhawatiran warga Kinal Jaya Bengkulu Utara lantaran takutnya harimau lain kembali ke kawasan pemukiman.

Takutnya harimau lain mencari induk harimau yang masuk perangkap tersebut, meskipun perangkap sudah dipasang kembali namun ketakutan warga terhadap keselamatan mereka menjadi hal utama.

Belum lagi hewan-hewan ternak yang kerap di mangsa oleh harimau tersebut yang menjadi kekhawatiran warga Desa Kinal Jaya Bengkulu Utara.

BACA JUGA:Waspada Harimau Sumatera Berkeliaran di Bengkulu Utara, 1 Ekor Terperangkap, 4 Ekor Lainnya Masih Bebas

BACA JUGA:Dana Desa Bengkulu Utara 2024 Tersalurkan, Kades Diingatkan Selesaikan Pekerjaan Sebelum Akhir Tahun

"Terutama anak-anak kami mengurangi aktivitas di luar rumah sesuai dengan instruksi dan arahan dari kepala desa juga petugas Kepolisian," tuturnya.

Tentunya yang dikhawatirkan ini adalah anak-anak yang masih bersekolah dan harus bersekolah, dan tidak bisa memastikan harimau tersebut tidak turun ke pemukiman warga lagi.

"Anak-anak masih harus bersekolah karena beberapa hari ke belakangan sebelum masuk perangkap harimau bukan lagi masuk ke daerah perkebunan sudah masuk ke dalam permukiman masyarakat," jelasnya.

Kategori :