Meski alokasi ini lebih rendah dari permintaan sebesar 1.971 ton Urea dan 3.421 ton NPK, Juwita optimis kebutuhan awal musim tanam dapat terpenuhi.
BACA JUGA:Asyik! Timezone Kini Hadir di Bencoolen Mall, Tempat Hiburan Seru dan Modern di Bengkulu
BACA JUGA:Ketahui Risikonya, Ini 4 Masalah Kesehatan yang Muncul Jika Terlalu Lama Duduk
“Kami berharap ada penambahan kuota dari Kementerian Pertanian pada pertengahan tahun, sehingga kekurangan 1.701 ton pupuk dapat teratasi,” ujarnya.
Pemerintah Bengkulu Utara menargetkan serapan pupuk subsidi mencapai 100% di tahun 2025.
Juwita juga mengimbau para petani untuk memanfaatkan pupuk subsidi dengan baik dan memastikan pengelolaan lahan sesuai ketentuan.
“Kami ingin memastikan tidak ada lagi alih fungsi lahan atau pelanggaran yang dapat mengganggu distribusi pupuk subsidi ke petani yang benar-benar membutuhkan,” pungkas Juwita.
Berita ini sudah tayang di KORANRB.ID berjudul : 306 Petani Bengkulu Utara Dicoret dari Daftar Penerima Pupuk Subsidi