
4. Rasa Percaya Diri yang Rendah
Overproteksi bisa membuat anak merasa bahwa mereka tidak cukup mampu atau tidak dipercaya untuk melakukan sesuatu sendiri.
Ini menumbuhkan keyakinan bahwa mereka lemah atau tidak bisa diandalkan.
Dalam jangka panjang, ini bisa menciptakan rasa tidak berharga dan menghambat perkembangan potensi mereka.
5. Munculnya Sikap Pemberontakan
Anak overprotektif sering terlihat penurut saat kecil, banyak dari mereka yang kemudian melakukan pemberontakan ketika remaja atau dewasa.
Ketika mereka mulai merasa bisa mengambil keputusan sendiri, ada kemungkinan mereka melakukan bentuk pelampiasan dari rasa terkungkung.
BACA JUGA:Bukan Urusan Negara, Ini Alasan Mengejutkan Presiden Prabowo Mendarat di Bengkulu
BACA JUGA:Pendidikan di Rejang Lebong Tetap Berkualitas Tanpa Pungutan, Dana BOS Jadi Penopang Utama
6. Terhambatnya Kreativitas dan Kemampuan Problem Solving
Anak yang tidak diberi kesempatan untuk belajar dari kesalahan akan kesulitan mengembangkan kreativitas dan kemampuan memecahkan masalah.
Padahal, kedua hal ini sangat penting untuk bertahan di dunia nyata yang penuh dengan tantangan dan ketidakpastian.
Kesimpulan
Melindungi anak adalah hal yang wajar dan penting.
Namun, terlalu banyak perlindungan justru bisa menjadi bumerang.