Tragis! Oknum Polisi Rudapaksa Ibu Mertua, Institusi Polri Ambil Langkah Tegas

RAKYATBENGKULU.COM - Seorang anggota Polres Buton Utara, Aipda AD, secara resmi diberhentikan tidak dengan hormat (PTDH) dari Kepolisian Republik Indonesia setelah diduga kuat melakukan tindak pidana kekerasan seksual terhadap ibu mertuanya sendiri. 

Keputusan ini merupakan hasil sidang kode etik yang digelar oleh institusi kepolisian pada pertengahan April 2025.

Kapolres Buton Utara, AKBP Totok Budi, membenarkan bahwa proses etik telah dijalani secara menyeluruh, dan Aipda AD dinyatakan bersalah atas pelanggaran berat yang mencoreng institusi.

“Sidang kode etik telah selesai, dan hasilnya adalah pemberhentian tidak dengan hormat. Proses administrasi juga telah tuntas di tingkat Polres,” ujar AKBP Totok, Sabtu (19/4/2025).

BACA JUGA:Bye Varises! 5 Gerakan Sederhana Ini Bisa Bantu Meredakan Nyeri dan Bengkak Kaki

BACA JUGA:IHSG Diprediksi Sideways Jelang Keputusan Suku Bunga BI, Pasar Saham Global Menguat

Kronologi Dugaan Tindakan Rudapaksa

Insiden memilukan ini dilaporkan terjadi pada 16 Januari 2025 di Desa Kadacua, Kecamatan Kulisusu, Kabupaten Buton Utara, Sulawesi Tenggara. 

Berdasarkan informasi dari pihak keluarga korban, peristiwa bermula saat korban yang berinisial AS sedang memasak di dapur rumahnya. 

Aipda AD memanggilnya dengan alasan ingin berbicara di kamar.

Namun, korban menolak ajakan tersebut. Tidak terima ditolak, AD kemudian mendatangi AS dari belakang, memeluk secara paksa, lalu membopong korban ke kamar. Dugaan rudapaksa pun terjadi di ruangan tersebut.

BACA JUGA:Sekolah Rakyat untuk Warga Kurang Mampu, Bengkulu Utara Siap Bangun SMP Gratis dan Berasrama

BACA JUGA:Gotong Royong Lawan Banjir, Bupati Bengkulu Utara Turun Tangan Pasang Bronjong Demi Sawah Petani

Suami korban, yang juga ayah mertua dari pelaku, menyampaikan kepada media bahwa dirinya sangat terpukul atas insiden ini. 

Ia mengaku tidak berada di rumah saat kejadian berlangsung.