Sebagai bentuk keberlanjutan, alat peraga dan bahan edukasi yang digunakan diserahkan kepada Posyandu Bahtera Laju Desa Kahyapu.
BACA JUGA:Bus Perintis DAMRI Resmi Beroperasi, Seluma Usulkan Pembangunan Halte Khusus ASN
BACA JUGA:Delapan SMK Bengkulu Resmi BLUD, 10 Lagi Segera Menyusul Tahun Ini
Dengan begitu, kader bisa menggunakannya saat posyandu rutin setiap tanggal 12 atau dalam pendampingan individu kepada ibu hamil maupun menyusui.
Program pengabdian ini mendapat dukungan dari DPPM Kemendikbudristek melalui skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat dengan nomor kontrak 2910/UN30.15/PM/2025 pada LPPM Universitas Bengkulu.
Bagi masyarakat Desa Kahyapu, kehadiran para dosen dan mahasiswa ini menjadi bukti bahwa mereka tidak dibiarkan berjalan sendiri.
Bahwa di tengah keterbatasan fasilitas, ada tangan-tangan yang siap membantu memperjuangkan kesehatan generasi penerus Enggano.
“Harapan kami sederhana, agar setiap anak di Enggano tumbuh sehat dan cerdas. Semua itu bisa dimulai dari ASI,” pungkas Rini.