“Pendapatan jelas berkurang karena badai. Kalau cuaca ekstrem ini pasti lama, bisa sampai bulan Januari masih badai,” ujarnya.
Ia menambahkan, hasil tangkapan ikan juga menjadi tidak menentu akibat kondisi laut yang tidak bersahabat.
“Ikan yang didapat tentunya berkurang dan hasilnya campur-campur, tidak seperti biasanya,” imbuhnya.
BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Umumkan Tiga Besar Seleksi Terbuka JPT Madya 2025, Ini Nama-nama Calon Sekda
BACA JUGA:AgenBRILink Perkuat Inklusi Keuangan, Permudah Akses Layanan Perbankan bagi Masyarakat di Perbatasan
Menanggapi kondisi tersebut, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Bengkulu, Will Hopi, menegaskan pihaknya terus mengimbau nelayan agar meningkatkan kewaspadaan saat melaut.
Imbauan ini disampaikan menyusul peringatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait potensi cuaca ekstrem.
“Kami dari Dinas Perikanan Kota Bengkulu selalu menghimbau seluruh nelayan agar waspada dan berhati-hati. Berdasarkan peringatan BMKG, cuaca ekstrem ini masih akan berlangsung dan berpotensi terjadi badai serta cuaca yang tidak menentu, khususnya di Kota Bengkulu dan Provinsi Bengkulu pada umumnya,” tegas Will Hopi.
Ia menekankan, nelayan yang tetap melakukan aktivitas penangkapan ikan harus benar-benar memperhatikan kondisi cuaca sebelum berangkat ke laut.
“Jika tetap melaut, harus ekstra hati-hati. Saat ini hujan tidak menentu dan angin kencang bisa datang tiba-tiba. Kami berharap nelayan selalu mengutamakan keselamatan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di laut,” pungkasnya.