3 Hari Terjebak di Laut Saat Menuju Enggano, Kisah Penumpang KM Althaf Akhirnya Selamat
Dodo, penumpang selamat usai 3 hari terombang-ambing di Samudera Hindia--Dok/ KORANRB.ID
RAKYATBENGKULU.COM – Perjuangan hidup dan harapan terpatri kuat dalam benak Dowita Meifitriati (32), warga Desa Air Hitam, Kecamatan Ujan Mas, Kepahiang.
Ia dan keluarganya nyaris menjadi korban laut lepas saat kapal yang mereka tumpangi hilang kontak dan terombang-ambing di Samudera Hindia selama tiga hari.
Berangkat dari Kota Bengkulu menuju Pulau Enggano pada Sabtu, 23 Mei 2025, Dowita yang akrab disapa Dodo bersama dua anaknya, kakak, dan ipar, menaiki KM Althaf.
Kapal nelayan ini menjadi pilihan setelah kapal feri reguler tak tersedia.
BACA JUGA:Janji Ambulans di Setiap Kecamatan, Bukti Nyata Negara Hadir untuk Rakyat
BACA JUGA:Pembatasan BBM Subsidi Tetap Berlaku, Antrean Lancar tapi Pengawasan Diperketat
Namun, nasib berkata lain. Sekitar pukul 21.30 WIB, kapal mengalami gangguan dan kehilangan kendali.
“Awalnya saya berpikir positif. Tapi setelah tahu kapal tak bisa jalan karena baling-baling patah, saya mulai cemas,” ungkap Dodo saat ditemui di kediamannya, Sabtu (30/5).
Tak hanya kerusakan mesin, kapal tersebut juga dihantam badai pada Minggu malam.
“Kami cuma bisa berdoa agar badai cepat berlalu,” katanya lirih.
BACA JUGA:Kalung Sehat Jadi Penanda, Rejang Lebong Pastikan Hewan Kurban Aman dan Sesuai Syariat
BACA JUGA:Superfood Ini Rahasia Sehatkan Usus, Yuk Mulai Konsumsi Rutin!
Dodo berangkat ke Enggano untuk menghadiri prosesi adat setelah wafatnya sang suami, yang merupakan warga asli Enggano.
“Suami saya baru saja meninggal, jadi saya harus hadiri acara adat nujuh harinya,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


