Dinkes Bengkulu Catat 1.214 Kasus DBD, Peningkatan Signifikan di Agustus
Dinkes Bengkulu Catat 1.214 Kasus DBD, Peningkatan Signifikan di Agustus--Foto KORANRB.ID
RAKYATBENGKULU.COM - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Provinsi Bengkulu menunjukkan tren peningkatan yang signifikan seiring dengan memasuki musim hujan.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu mencatat hingga Agustus 2025, jumlah suspek DBD telah mencapai 1.214 kasus, sebuah lonjakan yang cukup besar dibandingkan dengan 1.093 kasus yang tercatat pada Juli lalu.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Provinsi Bengkulu, Ruslian, menjelaskan bahwa meningkatnya kasus DBD disebabkan oleh tingginya curah hujan yang mendukung perkembangan populasi nyamuk aedes aegypti, penyebab utama penyakit ini.
"Sampai dengan saat ini, kasus DBD di Provinsi Bengkulu menjadi 1.214 suspek, dari sebelumnya yang hanya 1.093 suspek pada bulan Juli," katanya, Rabu 13 Agustus 2025 kemarin.
BACA JUGA:7 Rumah Terdampak Gempa 23 Mei Telah Selesai Dibangun, Pemulihan Sosial Ekonomi Terus Digenjot
BACA JUGA:Merdeka Pendidikan: Program Transformasi untuk Indonesia Emas 2045
Wilayah dengan kepadatan penduduk tinggi, terutama Kota Bengkulu dan Kabupaten Rejang Lebong, menjadi lokasi dengan kenaikan kasus paling signifikan.
"Saat ini sudah memasuki musim hujan, yang memudahkan nyamuk penyebar DBD berkembang biak," tambah Ruslan.
Berdasarkan data yang diperoleh Dinkes, Kabupaten Rejang Lebong mencatatkan jumlah kasus terbanyak, dengan 290 kasus, diikuti oleh Kota Bengkulu dengan 217 kasus.
Sementara itu, daerah lainnya yang juga mengalami peningkatan signifikan adalah Kabupaten Bengkulu Utara dengan 148 kasus, Kabupaten Lebong (119 kasus), Kabupaten Kaur (104 kasus), dan Kabupaten Kepahiang (99 kasus).
BACA JUGA:BRI Prabumulih Gelar Undian Panen Hadiah Simpedes, Nasabah Bawa Pulang Mobil Honda BR-V
BACA JUGA:Tiga Pejabat Eselon II Pemprov Bengkulu Resmi Dilantik, Ini Nama-namanya
Kabupaten Bengkulu Selatan tercatat memiliki 96 kasus, diikuti oleh Kabupaten Seluma dengan 52 kasus, Kabupaten Mukomuko 51 kasus, dan terakhir Kabupaten Bengkulu Tengah dengan 38 kasus.
Dalam menghadapi lonjakan kasus ini, Ruslian mengimbau kepada masyarakat untuk lebih waspada dan menjaga kebersihan lingkungan, serta rutin melakukan gerakan 3M, yaitu menguras, menutup, dan mengubur tempat-tempat yang dapat menjadi sarang nyamuk, terutama di kawasan padat penduduk.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


