Awards Disway
HONDA

Guru Besar Ekologi Manusia UNIB Identifikasi 19 'Celako Kemali' Suku Serawai dalam Adaptasi Perubahan Iklim

Guru Besar Ekologi Manusia UNIB Identifikasi 19 'Celako Kemali' Suku Serawai dalam Adaptasi Perubahan Iklim

Guru Besar Ekologi Manusia UNIB Identifikasi 19 'Celako Kemali' Suku Serawai dalam Adaptasi Perubahan Iklim--Ist/rakyatbengkulu.com

"Kijang melumpat", mengartikan; tata kelola membuka lahan dan sawah.

"Tanah siboan", mengartikan; tidak diperkenankan mengelola lahan pertanian di makam leluhur atau tempat ritual adat.

"Merabung bumi atau pematang kuburan", mengartikan; seseorang dilarang membuka lahan untuk bercocok tanam jika lahan tersebut diapit oleh dua sungai atau anak sungai.

"Setabua gendang", mengartikan; larangan menebang hutan di hulu sungai.

"Ulu tulung betangisan", mengartikan; dilarang membuka lahan di lereng yang terdapat dua mata air yang mengalir berlawanan arah.

BACA JUGA:Gas 3 Kg di Kepahiang Kerap Dijual di Atas HET, Warga Mengeluh

BACA JUGA:Kasus Keracunan Massal MBG Lebong, Tokoh Pemuda Desak Penanggung Jawab Segera Diproses Hukum

"Sepelansaran mayat", mengartikan; jika seseorang menanam padi di setengah bagian lereng bukit pada tahun tertentu, maka setengah bagian sisanya dilarang ditanami pada tahun berikutnya.

"Sepelintasan perau atau mengakipitka aiak", mengartikan; dilarang membuka lahan pertanian di sisi kiri dan kanan sungai. Lahan pertanian hanya boleh dibuka di satu sisi sungai.

"Elang setepak atau ncapkkah tunggul rokok sampai ke sawah", mengartikan; Pembukaan lahan di daerah perbukitan dilarang, sedangkan di daerah lembah masih bisa ditemukan persawahan.

"Tikam luang atau nengakah ulu tulung buntu", mengartikan; dilarang keras membersihkan lahan pertanian di hulu sungai atau di dekat mata air.

"Segelibak bangkai atau sebaliak badan". mengartikan; tata Kelola pertanian di perbukitan.

"Macan merunggu", mengartikan; dilarang membuka areal persawahan yang ditumbuhi pepohonan lebat dan sering dijadikan sarang harimau atau tempat tinggal arwah.

"Celako kemali sejatinya berisikan pesan keseimbangan ekologis dalam pengelolaan sumber daya alam. Ini merupakan pengetahuan yang seharusnya wajib dijadikan pertimbangan setiap pembangunan di Bengkulu," demikian Panji.

Suku Serawai merupakan salah satu suku besar di Bengkulu. Mereka hidup di Kabupaten Seluma, Bengkulu Selatan, lalu menyebar ke luar wilayah untuk berkebun.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait