Bengkulu Selatan Darurat ODGJ: Angka Tertinggi di Provinsi, Dinsos Bergerak!

BACA JUGA:Jelang Idul Adha 2025: Stok Hewan Kurban di Bengkulu Selatan Aman Terkendali!

BACA JUGA:Harga TBS Sawit Mukomuko Terbaru: Stabil di Akhir Mei 2025, Tertinggi Rp 2.720/Kg!

Ia menambahkan bahwa pihak keluarga seolah berharap pasien ODGJ bisa selamanya berada di RSKJ, padahal ada Standar Operasional Prosedur (SOP) waktu yang mengharuskan pasien sembuh untuk dipulangkan.

Dinsos Gencarkan Sosialisasi dan Edukasi

Menyikapi permasalahan ini, Dinsos Bengkulu Selatan tidak tinggal diam. 

Mereka terus berupaya memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya keluarga pasien ODGJ, agar tidak terjadi penolakan saat anggota keluarga yang sudah sembuh kembali ke rumah. 

"Pasien yang sudah sembuh tersebut harus diterima dan dilibatkan dalam kegiatan sosial kemasyarakatan kembali," harap Efredy.

Dalam waktu dekat, Dinas Sosial akan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan untuk mengadakan sosialisasi massal. 

Tujuannya adalah meningkatkan kesadaran keluarga dan masyarakat untuk menerima dan memberdayakan kembali individu yang telah sembuh dari ODGJ.

Efredy juga menegaskan komitmen Dinsos untuk membantu. 

"Kita akan jemput pasien yang sudah sembuh dari RSKJ Bengkulu dan kita antarkan ke keluarganya masing-masing," tegasnya, memastikan bahwa kendala biaya penjemputan tidak akan menjadi halangan.

Berbagai Faktor Pemicu ODGJ

Menurut pihak RSKJ Bengkulu, banyak faktor yang berkontribusi pada peningkatan kasus ODGJ.

Antara lain faktor keturunan, masalah sosial dan ekonomi, permasalahan rumah tangga (broken home), hingga masalah percintaan dan penyalahgunaan obat-obatan atau minuman keras.

Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan Bengkulu Selatan akan terus bersinergi untuk menekan angka ODGJ yang terus meningkat setiap tahunnya, melalui program pemahaman dan edukasi yang berkelanjutan kepada masyarakat.

Sumber: